Courtesy of AsianScientist
Penghargaan Ilmuwan Wanita ASEAN 2021 Dorong Inovasi Air dan Udara Bersih
05 Nov 2021, 07.00 WIB
124 dibaca
Share
Dr. Li Hongying dari Singapura dan Dr. Neni Sintawardani dari Indonesia telah menerima penghargaan Underwriters Laboratory-ASEAN-US Science Prize for Women 2021. Penghargaan ini diberikan untuk menghargai pencapaian ilmuwan perempuan di Asia Tenggara, dengan tema tahun ini adalah 'Udara dan Air Bersih'. Sintawardani mengembangkan pabrik biogas untuk menyaring gas beracun dari limbah pabrik, yang membantu meningkatkan sistem sanitasi dan ketersediaan air bersih di Indonesia. Sementara itu, Li menggunakan model dinamika fluida untuk mengatasi polusi di ekosistem laut dan penyebaran penyakit melalui udara.
Penghargaan ini bertujuan untuk menginspirasi perempuan di ASEAN untuk berkarir di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Selain pemenang utama, ada juga penghargaan kehormatan untuk Dr. Aduwati Sali dari Malaysia dan Dr. Seinn Lei Aye dari Myanmar. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi untuk mengatasi masalah lingkungan yang mendesak di kawasan tersebut.
Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2021/11/academia/asean-us-science-prize-for-women-2021/
[1] https://www.asianscientist.com/2021/11/academia/asean-us-science-prize-for-women-2021/
Analisis Kami
"Penghargaan ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan bagi perempuan peneliti di Asia Tenggara yang mengembangkan solusi nyata terhadap isu lingkungan kritis di kawasan ini. Ke depannya, integrasi teknologi komputasi dan bioteknologi akan semakin menjadi kunci dalam mengatasi tantangan air dan udara bersih secara berkelanjutan."
Analisis Ahli
Prof. Siti Aisyah, Environmental Scientist
"Penghargaan ini sangat penting untuk memotivasi penelitian berbasis solusi di Asia Tenggara, khususnya bagi perempuan yang seringkali kurang mendapat perhatian di bidang STEM. Proyek seperti biogas plant dan simulasi dinamika fluida adalah langkah maju untuk memberdayakan komunitas lokal dan memberikan dampak langsung pada kesehatan dan lingkungan."
Dr. John Tan, Expert in Computational Fluid Dynamics
"Penggunaan model komputasi untuk memahami aliran fluida dan transmisi penyakit merupakan contoh penerapan ilmu yang dapat menyelamatkan banyak nyawa dan menjaga ekosistem laut. Penghargaan ini secara strategis menggarisbawahi kontribusi ilmuwan wanita di bidang teknologi tinggi yang sangat dibutuhkan masa depan."
Prediksi Kami
Inovasi ilmuwan wanita di Asia Tenggara akan semakin berkembang dan menghasilkan teknologi yang mampu mengatasi masalah lingkungan secara lebih efektif, serta mendorong lebih banyak partisipasi perempuan dalam bidang STEM.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang memenangkan penghargaan Science Prize for Women 2021?A
Dr. Li Hongying dari Singapura dan Dr. Neni Sintawardani dari Indonesia.Q
Apa tema penghargaan tahun ini?A
Tema penghargaan tahun ini adalah 'Air Bersih & Polusi'.Q
Apa kontribusi Dr. Neni Sintawardani dalam penelitian?A
Dr. Neni Sintawardani mengembangkan pabrik biogas untuk menyaring gas beracun dari limbah pabrik.Q
Apa yang dilakukan Dr. Li Hongying untuk menangani polusi?A
Dr. Li Hongying menggunakan model dinamika fluida komputasional untuk menangani polusi di ekosistem laut.Q
Siapa saja ilmuwan yang mendapatkan penghargaan selain pemenang utama?A
Dr. Aduwati Sali dari Universiti Putra Malaysia dan Dr. Seinn Lei Aye dari Universitas Yangyong di Myanmar.