Courtesy of Forbes
Bagaimana AI Mengubah Cara Kita Menemukan Penemuan Baru di Riset
31 Jan 2025, 08.59 WIB
176 dibaca
Share
Bidang penelitian dan pengembangan (R&D) sedang mengalami perubahan besar berkat kecerdasan buatan (AI). Tahun lalu, matematikawan berhasil memecahkan masalah matematika yang sulit dengan bantuan AI, dan peneliti di Universitas Pennsylvania menemukan hampir satu juta antibiotik baru menggunakan teknologi ini. Menurut laporan dari Arthur D. Little, AI dapat meningkatkan kemampuan peneliti, membuat mereka lebih efisien dalam menyelesaikan masalah, dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Namun, ada tantangan dalam penerapan AI, seperti penggunaan yang tidak optimal dan masalah kualitas data.
Salah satu perkembangan menarik adalah munculnya AI yang dapat melakukan penelitian secara mandiri, seperti menghasilkan ide dan menulis publikasi ilmiah. Meskipun teknologi ini menjanjikan, ada pertanyaan penting tentang pengawasan manusia dan etika. Para ahli menyarankan organisasi untuk memulai dengan langkah kecil dalam penerapan AI, tetapi tetap berpikir besar. Potensi AI dalam R&D sangat besar, dan dapat membantu mengatasi tantangan besar umat manusia, seperti perubahan iklim dan penemuan medis. Perubahan ini sudah terjadi dan akan terus mengubah cara kita berinovasi.
--------------------
Analisis Kami: Pemanfaatan AI dalam riset dan pengembangan bukan hanya soal meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengubah paradigma ilmiah secara fundamental. Namun, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang masalah internal dan kesiapan data dalam organisasi, bukan sekadar penggunaan teknologi terbaru.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Albert Meige: AI adalah 'steroid' bagi kemampuan berpikir manusia, bukan pengganti, sehingga kolaborasi manusia dan AI akan membawa performa terbaik.
Zoe Huczok: Risiko terbesar adalah pemakaian AI yang tidak tepat sasaran, sehingga organisasi perlu berhati-hati memilih masalah yang sesuai untuk AI.
--------------------
What's Next: Di masa depan, AI agentik yang mampu melakukan penelitian secara mandiri akan semakin berkembang dan diadaptasi ke berbagai bidang ilmu, membawa revolusi besar dalam penemuan ilmiah sekaligus menimbulkan tantangan etika dan pengawasan manusia.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2025/01/31/the-rise-of-ai-scientists-is-agentic-ai-the-future-of-rd/
[1] https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2025/01/31/the-rise-of-ai-scientists-is-agentic-ai-the-future-of-rd/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan transformasi dalam penelitian dan pengembangan?A
Transformasi dalam penelitian dan pengembangan mengacu pada perubahan signifikan dalam cara ilmuwan melakukan penelitian, terutama dengan bantuan kecerdasan buatan.Q
Siapa yang menemukan hampir satu juta antibiotik baru menggunakan kecerdasan buatan?A
Peneliti di University of Pennsylvania yang menemukan hampir satu juta antibiotik baru menggunakan kecerdasan buatan.Q
Apa peran AlphaFold dalam penelitian protein?A
AlphaFold membantu memprediksi struktur protein dengan cepat, yang sebelumnya memakan waktu dan biaya yang besar.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi organisasi dalam menerapkan kecerdasan buatan?A
Tantangan utama termasuk penggunaan kecerdasan buatan yang suboptimal dan masalah kualitas serta aksesibilitas data.Q
Apa tujuan dari AI agen dalam penelitian?A
Tujuan dari AI agen adalah untuk melakukan penelitian secara otonom, termasuk menghasilkan hipotesis dan mengeksplorasi hasil eksperimen tanpa dorongan manusia.