Courtesy of QuantaMagazine
Mengapa Model AI Terbesar Saat Ini Tidak Bisa Menyelesaikan Teka-Teki Kompleks?
31 Jan 2025, 07.00 WIB
83 dibaca
Share
Pada tahun 1962, sebuah teka-teki logika yang dikenal sebagai teka-teki Einstein diterbitkan, yang melibatkan lima rumah dengan berbagai warna, kebangsaan, dan hewan peliharaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan tugas-tugas komposisional yang kompleks, seperti teka-teki ini. Meskipun LLM dapat melakukan banyak tugas dengan baik, mereka sering kali gagal dalam tugas yang memerlukan pemahaman mendalam dan penalaran yang lebih rumit. Misalnya, ketika diuji dengan operasi matematika dasar atau teka-teki yang lebih kompleks, tingkat keberhasilan mereka sangat rendah.
Penelitian menunjukkan bahwa LLM cenderung hanya meniru pola yang telah mereka pelajari dari data pelatihan, tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya. Meskipun ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mereka, seperti menggunakan teknik "chain-of-thought prompting" yang membantu memecah masalah menjadi langkah-langkah lebih kecil, batasan matematis tetap ada. Ini berarti bahwa meskipun LLM dapat terlihat cerdas dalam banyak situasi, mereka masih memiliki keterbatasan yang signifikan dalam hal penalaran dan pemecahan masalah yang lebih kompleks.
Referensi:
[1] https://www.quantamagazine.org/chatbot-software-begins-to-face-fundamental-limitations-20250131/
[1] https://www.quantamagazine.org/chatbot-software-begins-to-face-fundamental-limitations-20250131/
Analisis Kami
"Keterbatasan fundamental model berbasis transformer telah jelas menunjukkan bahwa kemajuan kecerdasan buatan tidak bisa hanya mengandalkan peningkatan ukuran dan data pelatihan. Pendekatan baru yang revolusioner sangat diperlukan agar AI mampu melakukan penalaran sejati dan tidak sekadar meniru pola yang sudah ada."
Analisis Ahli
Nouha Dziri
"LLM cenderung melakukan pendekatan perkiraan dalam tugas kompleks yang belum tentu sesuai dengan pemahaman atau penalaran sejati."
Andrew Wilson
"Transformers mungkin bukan arsitektur ideal untuk pembelajaran universal dan mendorong komunitas mempertimbangkan alternatif."
Binghui Peng
"Bagian penting dari keterbatasan LLM adalah batas matematis pada kemampuan transformers dalam menyelesaikan tugas komposisional yang besar dan kompleks."
Prediksi Kami
Di masa depan, meskipun model transformer semakin besar dan teknik pelatihan semakin maju, akan muncul kebutuhan untuk mengembangkan arsitektur dan pendekatan baru dalam kecerdasan buatan untuk mengatasi batasan komputasi dan algoritmik yang tidak bisa dipecahkan oleh transformer secara murni.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan teka-teki Einstein dalam konteks artikel ini?A
Teka-teki Einstein adalah sebuah teka-teki logika yang terdiri dari 15 kalimat yang menggambarkan lima rumah di sebuah jalan, yang digunakan untuk menguji kemampuan penalaran model bahasa besar.Q
Mengapa model bahasa besar seperti GPT-4 mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas komposisi?A
Model bahasa besar mengalami kesulitan karena mereka sering kali hanya dapat mencocokkan pola yang telah mereka lihat sebelumnya dan tidak memiliki pemahaman mendalam tentang tugas komposisi.Q
Siapa Nouha Dziri dan apa kontribusinya dalam penelitian ini?A
Nouha Dziri adalah seorang ilmuwan riset yang menunjukkan bahwa model bahasa besar memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan tugas komposisi dan penalaran yang kompleks.Q
Apa yang ditemukan oleh Binghui Peng terkait batasan model transformer?A
Binghui Peng menemukan bahwa model transformer memiliki batasan matematis yang menghalangi mereka untuk menyelesaikan tugas komposisi yang rumit.Q
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan model bahasa besar dalam menyelesaikan masalah yang lebih kompleks?A
Kemampuan model bahasa besar dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik seperti chain-of-thought prompting dan embedding informasi tambahan dalam data pelatihan.