Artikel - Dampak Ancaman Tarif Trump terhadap Pasar Saham dan Inflasi AS

Investor di Amerika Serikat sedang bersiap menghadapi kemungkinan penurunan keuntungan perusahaan akibat ancaman tarif dari Presiden Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Trump berencana untuk menerapkan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta 10% pada barang dari China, jika negara-negara tersebut tidak menghentikan aliran imigran ilegal dan perdagangan opioid. Para analis memperkirakan bahwa tarif ini dapat menyebabkan penurunan 2,8% pada keuntungan perusahaan yang terdaftar di S&P 500 dan meningkatkan inflasi, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve.

Beberapa investor percaya bahwa tarif ini lebih merupakan alat negosiasi daripada tindakan nyata, dan mereka khawatir bahwa jika tarif diterapkan, harga barang akan naik, yang dapat memicu inflasi lebih lanjut. Jika inflasi meningkat, Federal Reserve mungkin akan menghentikan pemotongan suku bunga, yang bisa menyebabkan pasar saham mengalami penurunan. Dengan kondisi pasar yang sudah mendekati puncaknya, perubahan kebijakan tarif ini dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam nilai saham dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Kami: Tarif yang diberlakukan tanpa persiapan matang dapat mengganggu rantai pasok global dan meningkatkan biaya bisnis yang berimbas langsung pada konsumen dan perusahaan. Pasar kemungkinan akan merespon dengan volatilitas tinggi hingga muncul kejelasan kebijakan, namun strategi negosiasi Trump tampak lebih sebagai ancaman untuk mendapatkan kesepakatan perdagangan yang lebih menguntungkan.

--------------------

Analisis Ahli:

Leo Harmon: Tarif akan menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi dan reaksi negatif jika tingkatnya lebih tinggi dari ekspektasi.

Matthew Miskin: Tarif memaksa perusahaan merombak rantai pasoknya dan meningkatkan biaya operasional.

Gene Goldman: Gabungan valuasi tinggi dan efek inflasi dari tarif serta respons Fed cenderung menyebabkan penurunan pasar saham.

Jim Smigiel: Pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga sebagai akibat inflasi dari tarif.

Philipp Carlsson-Szlezak: Tarif 25% pada Kanada dan Meksiko akan menjadi kejutan besar tapi memberi kejelasan tentang arah kebijakan tarif.

--------------------

What's Next: Jika tarif tersebut diterapkan sesuai ancaman, akan terjadi penurunan sementara di pasar saham, peningkatan inflasi, dan kemungkinan penyesuaian kebijakan moneter oleh Federal Reserve yang dapat meningkatkan suku bunga di masa depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysis-looming-tariffs-worry-wall-174542750.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang diancamkan oleh Donald Trump terkait tarif?

Donald Trump mengancam untuk menerapkan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko serta 10% pada barang-barang dari China.

Bagaimana tarif dapat mempengaruhi pasar saham?

Tarif dapat menyebabkan volatilitas di pasar saham dan berpotensi menurunkan laba perusahaan, yang dapat memicu penjualan saham.

Apa dampak yang diperkirakan oleh Goldman Sachs terhadap inflasi?

Goldman Sachs memperkirakan bahwa tarif dapat menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 0,7% dan dampak negatif terhadap produk domestik bruto sebesar 0,4%.

Siapa yang mengawasi kebijakan moneter di AS?

Jerome Powell adalah Ketua Federal Reserve yang mengawasi kebijakan moneter di Amerika Serikat.

Mengapa investor khawatir tentang tarif yang akan diterapkan?

Investor khawatir bahwa tarif dapat menyebabkan kenaikan harga konsumen dan mempengaruhi keputusan suku bunga oleh Federal Reserve.