Courtesy of Reuters

Elon Musk dan Trump Rencanakan Tutup USAID, Dampak Bantuan Dunia Terancam

03 Feb 2025, 13.50 WIB

47 dibaca

Elon Musk, seorang miliarder dan CEO Tesla, sedang memimpin upaya Presiden Donald Trump untuk mengurangi ukuran pemerintah federal, termasuk rencana untuk menutup lembaga bantuan luar negeri, USAID. Musk menyatakan bahwa USAID "tidak bisa diperbaiki" dan Trump setuju dengan pendapat tersebut. USAID adalah penyumbang bantuan terbesar di dunia, memberikan Rp 1.18 quadriliun ($72 miliar) pada tahun fiskal 2023 untuk berbagai program, termasuk kesehatan perempuan dan akses air bersih. Namun, kebijakan "America First" Trump telah membekukan sebagian besar bantuan luar negeri, yang dapat berdampak pada banyak program kemanusiaan.

Musk juga memperkirakan bahwa pemerintahan Trump dapat mengurangi defisit AS sebesar Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) tahun depan, meskipun ia tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut. Beberapa anggota Kongres, termasuk Demokrat Peter Welch, mengkritik akses Musk ke sistem pembayaran pemerintah yang mengelola informasi sensitif warga. Meskipun ada kontroversi, Trump mendukung Musk dan memuji upayanya dalam memotong anggaran pemerintah.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/us/musk-give-update-reform-effort-amid-questions-about-his-power-2025-02-03/

Analisis Kami

"Kebijakan ini tampaknya didorong lebih oleh agenda politik dan ideologi daripada evaluasi berdasarkan data dan dampak nyata terhadap bantuan kemanusiaan global. Akses luas Elon Musk ke sistem pemerintah menunjukkan potensi risiko besar bagi keamanan data pribadi warga, yang perlu diwaspadai secara serius."

Analisis Ahli

Noam Chomsky

"Pengurangan bantuan luar negeri dapat memperburuk kondisi di negara-negara yang bergantung pada dukungan AS, dan melemahkan posisi AS secara global."

Joseph Stiglitz

"Pemangkasan besar-besaran anggaran yang tidak selektif seringkali membuat kerugian lebih besar daripada manfaatnya karena menghancurkan infrastruktur sosial dan kemanusiaan."

Prediksi Kami

Penutupan USAID dan pembekuan dana bantuan luar negeri kemungkinan akan mempengaruhi secara signifikan operasi kemanusiaan global dan menimbulkan kritik luas dari komunitas internasional serta pemerintahan domestik yang menentang kebijakan ini.