Courtesy of YahooFinance

Trump Tunda Tarif Minyak, Harga Minyak Turun Setelah Lonjakan Drastis

04 Feb 2025, 06.35 WIB

163 dibaca

Harga minyak mengalami penurunan setelah Presiden Donald Trump menunda penerapan tarif terhadap dua pemasok utama minyak mentah, yaitu Kanada dan Meksiko, selama sebulan. Penundaan ini terjadi setelah kedua negara setuju untuk mengambil langkah lebih ketat dalam menangani masalah migrasi dan perdagangan narkoba. Harga minyak West Texas Intermediate turun mendekati Rp 1.18 juta ($72) per barel, sementara Brent crude ditutup mendekati Rp 1.25 juta ($76) .

Sebelumnya, harga minyak sempat naik hingga 3,7% pada hari Senin, yang merupakan kenaikan terbesar dalam hampir empat bulan. Meskipun tarif 10% masih akan diterapkan pada China, Trump menyatakan bahwa dia akan berbicara dengan Beijing mengenai hal tersebut. Penundaan tarif ini memberikan dampak langsung pada pasar minyak, menghapus keuntungan yang didapat sebelumnya.

--------------------

Analisis Kami: Penundaan tarif terhadap Kanada dan Meksiko menunjukkan bahwa diplomasi dan kompromi masih menjadi alat utama untuk menyelesaikan sengketa perdagangan energi. Namun, kebijakan yang tidak konsisten dan ancaman tarif yang berulang bisa menciptakan ketidakpastian pasar yang merugikan investasi jangka panjang di sektor minyak.

--------------------

Analisis Ahli:

Fatih Birol (Direktur Eksekutif IEA): Ketidakpastian kebijakan perdagangan seperti yang dilakukan AS ini memberi tekanan jangka pendek pada pasar minyak, namun asalkan permintaan global tetap kuat, harga minyak akan stabil dalam jangka menengah.

--------------------

What's Next: Penundaan tarif ini kemungkinan akan merilekskan ketegangan perdagangan sementara, namun tarif terhadap China dapat memicu volatilitas harga minyak kembali di masa depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-falls-trump-delays-canada-233526726.html