Courtesy of YahooFinance

Dampak Tarif Impor Trump dan Stok Minyak Terhadap Harga Minyak Dunia

29 Jan 2025, 06.21 WIB

268 dibaca

Harga minyak stabil setelah mengalami kenaikan terbesar dalam hampir dua minggu. Para pedagang sedang mempertimbangkan dampak dari rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif pada impor dari Kanada dan negara-negara lain, serta proyeksi stok minyak. Harga minyak West Texas Intermediate berada di sekitar Rp 1.22 juta ($74) per barel, sementara Brent di atas Rp 1.27 juta ($77) . Juru bicara Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif tersebut akan mulai berlaku pada 1 Februari, dan lebih dari setengah impor minyak AS berasal dari Kanada.

Stok minyak juga menjadi perhatian, dengan laporan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 2,86 juta barel minggu lalu. Ini akan menjadi kenaikan pertama dalam sepuluh minggu jika dikonfirmasi oleh data resmi. Sebelumnya, harga minyak sempat turun karena laporan bahwa Rusia mengirimkan minyak yang dikenakan sanksi ke India, yang dapat menguji kemampuan Rusia untuk menghindari pembatasan tersebut. Harga minyak mengalami fluktuasi yang tajam di awal tahun ini akibat sanksi terhadap Rusia dan cuaca dingin, serta dampak potensial dari perang dagang yang dipimpin AS dan data ekonomi yang buruk dari China.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-holds-biggest-gain-two-232107952.html

Analisis Kami

"Situasi ini menunjukkan bagaimana kebijakan politik dan sanksi internasional tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga energi global. Investor dan pelaku pasar harus bersiap menghadapi volatilitas yang mungkin terus berlangsung sampai ada kepastian lebih lanjut mengenai implementasi tarif dan pengaruh sanksi terhadap pasokan minyak."

Analisis Ahli

Daniel Yergin

"Ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif seperti ini biasanya menyebabkan fluktuasi harga minyak yang signifikan dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global jika terus berlanjut."

Fatih Birol

"Pasar minyak sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan perdagangan dan sanksi, sehingga diversifikasi sumber pasokan menjadi kunci untuk stabilitas energi."

Prediksi Kami

Harga minyak kemungkinan akan tetap bergejolak seiring ketegangan perdagangan dan pengaruh sanksi terhadap pengiriman minyak Rusia yang dapat mengubah pasokan global.