Courtesy of YahooFinance

Kiyosaki Sebut Crash Pasar Jadi Peluang Beli Bitcoin dengan Harga Diskon

04 Feb 2025, 06.45 WIB

216 dibaca

Robert Kiyosaki, penulis buku "Rich Dad Poor Dad," melihat kekacauan pasar saat ini sebagai kesempatan untuk membeli Bitcoin. Dia percaya bahwa saat pasar mengalami penurunan, seperti yang terjadi akibat tarif baru dari Presiden AS Donald Trump, ini adalah waktu yang tepat untuk membeli aset seperti Bitcoin dengan harga lebih murah. Kiyosaki memperingatkan bahwa banyak orang akan kehilangan pekerjaan, tetapi dia menyarankan agar orang tetap tenang dan memanfaatkan situasi ini untuk menjadi lebih kaya.

Meskipun Bitcoin dan pasar lainnya mengalami penurunan, Kiyosaki menekankan bahwa utang adalah masalah utama yang harus diperhatikan. Dia percaya bahwa meskipun ada kepanikan jangka pendek di pasar, Bitcoin tetap menjadi aset yang baik untuk melindungi diri dari ketidakstabilan ekonomi di masa depan. Beberapa analis juga menunjukkan bahwa penurunan ini mungkin hanya sementara dan bisa menjadi awal dari kenaikan harga Bitcoin di bulan-bulan mendatang.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/rich-dad-poor-dad-author-234500238.html

Analisis Kami

"Kiyosaki benar dalam hal ini; volatilitas pasar memang bisa menjadi peluang membeli aset bernilai seperti Bitcoin, terutama saat sentimen negatif melanda. Namun, risiko dalam jangka pendek tetap tinggi dan hanya investor yang memahami risiko ini yang sebaiknya melakukan pembelian saat harga turun."

Analisis Ahli

Matt Mena

"Crash seperti ini merupakan bagian dari siklus normal pasar crypto yang kemudian membuka jalan untuk kenaikan berikutnya, dengan Februari menjadi bulan yang historis kuat untuk Bitcoin."

Austin King

"Meskipun kebijakan Trump saat ini berdampak negatif langsung pada pasar, secara jangka panjang kebijakan ini bisa mendorong pertumbuhan industri crypto asalkan regulasi mendukung."

Prediksi Kami

Harga Bitcoin kemungkinan akan turun lebih lanjut selama bulan ini sebelum mengalami pemulihan dan potensi kenaikan kembali seiring membaiknya kondisi moneter makroekonomi.