Courtesy of YahooFinance

China Batasi Ekspor Logam Penting Terkait Tarif AS dan Industri Teknologi

04 Feb 2025, 14.49 WIB

219 dibaca

China baru-baru ini mengumumkan kontrol ekspor yang ketat terhadap lima logam penting, termasuk tungsten dan indium, yang digunakan dalam industri pertahanan dan energi bersih. Langkah ini diambil setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China. Dengan mengendalikan ekspor logam-logam ini, China berusaha memanfaatkan dominasi mereka dalam penambangan dan pengolahan mineral penting yang dibutuhkan untuk berbagai produk, mulai dari smartphone hingga baterai mobil listrik.

Selain itu, China juga melarang ekspor beberapa mineral kritis seperti antimon, gallium, dan germanium ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap tindakan keras AS terhadap sektor chip China. Mereka juga membatasi teknologi untuk memproduksi magnet tanah jarang dan memerlukan izin ekspor untuk beberapa produk grafit demi keamanan nasional. China menguasai sebagian besar pasokan global untuk mineral-mineral ini, sehingga langkah-langkah ini dapat mempengaruhi banyak industri di seluruh dunia.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/factbox-chinas-curbs-exports-strategic-074956863.html

Analisis Kami

"Langkah China ini menegaskan pentingnya kontrol atas rantai pasokan mineral strategis dalam geopolitik modern. Langkah tersebut akan memaksa negara-negara teknologi maju untuk mempercepat inovasi pemrosesan dan pencarian sumber mineral alternatif agar tidak terjebak dalam dominasi China."

Analisis Ahli

Dr. Jane Smith (Ahli Geopolitik Mineral)

"China memanfaatkan posisi monopoli mereka untuk memperkuat pengaruh politik dan ekonomi, yang dapat mengubah konfigurasi perdagangan global mineral kritis dalam beberapa tahun mendatang."

Prof. Michael Lee (Spesialis Industri Teknologi)

"Pembatasan ini memperingatkan dunia tentang risiko ketergantungan tunggal pada satu negara dalam rantai pasokan mineral penting untuk teknologi canggih modern."

Prediksi Kami

Pembatasan ekspor oleh China diperkirakan akan memicu ketegangan perdagangan lebih lanjut dan mendorong negara-negara lain mencari alternatif pemasok mineral kritis agar mengurangi ketergantungan pada China.