Courtesy of YahooFinance

China Batasi Ekspor Logam Kritis Saat Tarif AS Naik, Risiko untuk Industri Global

04 Feb 2025, 16.47 WIB

143 dibaca

China baru-baru ini mengumumkan pembatasan ekspor untuk lima logam penting yang digunakan dalam industri pertahanan dan energi bersih, setelah Amerika Serikat menerapkan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China. Logam-logam ini termasuk tungsten, indium, bismut, tellurium, dan molybdenum. Tungsten, yang sangat keras, digunakan dalam pembuatan amunisi dan alat pemotong, dengan China memproduksi lebih dari 80% pasokan global. Indium penting untuk layar ponsel dan TV, sementara bismut digunakan dalam solder dan obat-obatan.

Tellurium, yang biasanya dihasilkan dari pemurnian tembaga, digunakan dalam panel surya dan chip memori, sedangkan molybdenum digunakan untuk memperkuat baja. China juga merupakan produsen utama untuk semua logam ini, dengan sebagian besar pasokan dunia berasal dari negara tersebut. Hal ini menunjukkan ketergantungan Amerika Serikat dan negara lain terhadap pasokan logam dari China, yang dapat mempengaruhi berbagai industri di seluruh dunia.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/factbox-five-critical-metal-exports-094744397.html

Analisis Kami

"China memanfaatkan dominasi pasokan logam kritis sebagai senjata dalam perang dagang yang sedang berlangsung, yang bisa mengakibatkan perlambatan produksi di sektor-sektor penting global. AS dan negara-negara lain harus segera mengembangkan strategi diversifikasi sumber material penting untuk mengurangi ketergantungan yang berisiko."

Analisis Ahli

Ashitha Shivaprasad

"Langkah China ini menegaskan bagaimana komoditas kritis bisa menjadi alat geopolitik yang sangat efektif di era persaingan ekonomi global."

Amy Lv

"Pembatasan ini akan memaksa industri global menyesuaikan rantai pasok dan mempercepat pencarian bahan alternatif atau produksi lokal."

Lewis Jackson

"Ketergantungan pada China dalam logam penting ini akan menjadi titik rentan bagi berbagai negara, terutama di bidang teknologi dan pertahanan."

Prediksi Kami

Ketegangan perdagangan antara China dan AS kemungkinan akan meningkat, memicu negara-negara lain untuk mencari sumber alternatif logam kritis, serta mendorong investasi dalam produksi dalam negeri dan teknologi substitusi bahan.