Courtesy of YahooFinance

Saham Infineon Melonjak 11% Setelah Proyeksi Pendapatan Naik dan Kinerja Kuartal Positif

04 Feb 2025, 15.38 WIB

263 dibaca

Saham Infineon, sebuah perusahaan pembuat chip asal Jerman, naik 11% setelah mereka memperbarui proyeksi pendapatan tahunan dan melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari yang diharapkan. Berbeda dengan produsen chip lainnya yang mengalami penurunan permintaan, Infineon menunjukkan optimisme dengan proyeksi pendapatan dari sektor otomotif yang stabil atau sedikit meningkat untuk tahun fiskal 2025. Analis juga memperkirakan bahwa segmen Power & Sensor akan mengalami peningkatan yang signifikan, terutama karena produk server berbasis kecerdasan buatan.

CEO Infineon, Jochen Hanebeck, menyatakan bahwa mereka mengharapkan pemulihan permintaan akan berlangsung secara bertahap setelah pengurangan inventaris yang diharapkan. Perusahaan juga memperkirakan pendapatan kuartal kedua fiskal sebesar 3,6 miliar euro, yang lebih tinggi dari perkiraan analis sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa Infineon tetap optimis meskipun ada tantangan di pasar chip secara umum.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/infineon-stock-hikes-guidance-beat-083842872.html

Analisis Kami

"Infineon berhasil memanfaatkan portofolio produknya yang beragam, terutama di bidang otomotif dan AI, untuk mengungguli pesaingnya di tengah tekanan pasar. Fokus pada pengurangan inventori dan proyeksi yang konservatif namun realistis menunjukkan manajemen yang bijaksana dan kesiapan menghadapi ketidakpastian pasar global."

Analisis Ahli

Juergen Wagner

"Infineon berbeda dari pembuat chip lain karena kemampuannya mempertahankan performa dan menaikkan proyeksi pendapatan meskipun pasar sedang lesu."

Jack Egan

"Laporan Infineon mengurangi kekhawatiran terhadap penurunan permintaan otomotif dan menunjukkan potensi pertumbuhan segmen Power & Sensor yang didukung produk AI."

Prediksi Kami

Infineon kemungkinan akan terus menunjukkan kinerja yang kuat di pasar chip otomotif dan AI, menahan dampak negatif dari perlambatan permintaan dengan strategi produk dan inventori yang efisien.