WazirX Memberitahukan Krediturnya untuk Menerima Skema Baru atau Menunggu Hingga 2030 untuk Pengembalian dari Peretasan Senilai Rp 3.78 triliun ($230 Juta)
Courtesy of CoinDesk

WazirX Memberitahukan Krediturnya untuk Menerima Skema Baru atau Menunggu Hingga 2030 untuk Pengembalian dari Peretasan Senilai Rp 3.78 triliun ($230 Juta)

CoinDesk
DariĀ CoinDesk
04 Feb 2025, 18.50 WIB
41 dibaca
Share
WazirX, sebuah bursa kripto di India, mengalami peretasan besar pada Juli 2024 yang mengakibatkan hilangnya lebih dari Rp 3.78 triliun ($230 juta) dana pengguna. Saat ini, para kreditor yang kehilangan uang mereka dapat mulai menerima kembali kripto yang dicuri, tergantung pada hasil pemungutan suara yang akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan. Jika lebih dari 75% kreditor setuju dengan rencana restrukturisasi yang telah disetujui oleh pengadilan Singapura, mereka bisa mulai menerima pembayaran pada April 2025. Rencana ini juga mencakup peluncuran bursa terdesentralisasi dan penerbitan token pemulihan yang dapat diperdagangkan.
Namun, jika rencana tersebut tidak disetujui, WazirX akan menghadapi likuidasi, yang berarti aset mereka akan dijual dengan harga yang mungkin lebih rendah, dan kreditor akan menerima kompensasi yang lebih sedikit. WazirX, yang dulunya merupakan bursa kripto terbesar di India, kini berjuang untuk memulihkan dana dan menghadapi kritik terkait cara mereka menangani krisis ini. Mereka telah mengajukan permohonan untuk moratorium di pengadilan Singapura dan mendapatkan persetujuan untuk rencana restrukturisasi guna membantu kreditor mendapatkan kembali uang mereka.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada WazirX?
A
WazirX mengalami peretasan besar yang mengakibatkan pencurian lebih dari $230 juta dari dana pengguna.
Q
Siapa yang melakukan peretasan terhadap WazirX?
A
Peretasan terhadap WazirX dilakukan oleh kelompok peretas yang dikenal sebagai Lazarus dari Korea Utara.
Q
Apa yang harus dilakukan kreditor untuk mendapatkan kembali dana mereka?
A
Kreditor harus memberikan suara untuk menyetujui rencana restrukturisasi agar dapat memulai proses pemulihan dana.
Q
Apa yang terjadi jika rencana restrukturisasi tidak disetujui?
A
Jika rencana restrukturisasi tidak disetujui, proses akan beralih ke likuidasi, yang dapat mengakibatkan penjualan aset dengan nilai lebih rendah.
Q
Apa peran Tornado Cash dalam kasus ini?
A
Tornado Cash digunakan oleh peretas untuk mencuci dana yang dicuri, sehingga menyulitkan proses pemulihan.

Artikel Serupa

Langkah Penting Jika Kehilangan Uang dalam Kebangkrutan CryptoYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
98 dibaca

Langkah Penting Jika Kehilangan Uang dalam Kebangkrutan Crypto

Bybit CEO Reveals Status of Rp 23.02 ribu ($1.4) Billion Stolen by North Korean HackersYahooFinance
Teknologi
1 bulan lalu
64 dibaca

Bybit CEO Reveals Status of Rp 23.02 ribu ($1.4) Billion Stolen by North Korean Hackers

Peretas mencuci sebagian besar kripto yang dicuri dari Bybit senilai Rp 23.02 triliun ($1,4 miliar) .TechCrunch
Finansial
3 bulan lalu
78 dibaca

Peretas mencuci sebagian besar kripto yang dicuri dari Bybit senilai Rp 23.02 triliun ($1,4 miliar) .

Pencurian terbesar dalam dunia kripto setelah pencurian Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar)  dari Bybit.Reuters
Finansial
3 bulan lalu
127 dibaca

Pencurian terbesar dalam dunia kripto setelah pencurian Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) dari Bybit.

Bybit Mengalami Lebih dari Rp 65.78 triliun ($4 Miliar)  'Penarikan Bank' Setelah Peretasan Terbesar dalam Sejarah CryptoYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
162 dibaca

Bybit Mengalami Lebih dari Rp 65.78 triliun ($4 Miliar) 'Penarikan Bank' Setelah Peretasan Terbesar dalam Sejarah Crypto

Bybit mengatakan Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar)  nilai kripto dicuri dalam peretasan dompet ether.Reuters
Finansial
3 bulan lalu
31 dibaca

Bybit mengatakan Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) nilai kripto dicuri dalam peretasan dompet ether.

Proses Pembayaran Awal FTX Sebesar Rp 19.73 triliun ($1,2 Miliar)  kepada Kreditur Sedang BerlangsungCoinDesk
Finansial
3 bulan lalu
196 dibaca

Proses Pembayaran Awal FTX Sebesar Rp 19.73 triliun ($1,2 Miliar) kepada Kreditur Sedang Berlangsung