Courtesy of TechCrunch

China Siapkan Penyelidikan Intel Setelah Tarik Balik Tarif AS

05 Feb 2025, 00.49 WIB

294 dibaca

China sedang mempertimbangkan untuk melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap Intel, perusahaan semikonduktor besar asal Amerika Serikat. Ini terjadi setelah China mengumumkan tarif baru terhadap barang-barang dari AS sebagai balasan atas kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS. Selain itu, China juga menghidupkan kembali penyelidikan antimonopoli terhadap Google, yang menunjukkan bahwa mereka serius dalam menegakkan hukum persaingan di negara mereka.

Intel sangat bergantung pada pasar China, karena 29% dari pendapatan globalnya berasal dari sana, yang setara dengan sekitar Rp 254.90 triliun ($15,5 miliar) . Meskipun Intel berbasis di AS, mereka memiliki fasilitas pengujian dan perakitan di China. Situasi ini menunjukkan ketegangan antara kedua negara dan dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di pasar global.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/04/china-may-probe-intel-for-antitrust-report/

Analisis Kami

"Langkah China mengejar Intel dengan penyelidikan antitrust jelas merupakan strategi taktis untuk memberi tekanan balik terhadap kebijakan tarif AS. Intel harus berhati-hati dan menyiapkan strategi adaptasi agar tetap bisa bertahan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan politis antara AS dan China."

Analisis Ahli

Dr. Andi Wijaya (Ekonom Teknologi)

"Penyelidikan antitrust ini bisa jadi alat China untuk mendominasi pasar chip global dengan melemahkan pemain asing besar seperti Intel, sekaligus memperlihatkan bagaimana geopolitik mempengaruhi bisnis teknologi."

Prediksi Kami

Intel kemungkinan akan mengalami tekanan regulasi yang lebih ketat dari China, yang bisa mempengaruhi operasional dan pendapatan mereka di pasar terbesar global tersebut.