Paradoks Keamanan Cloud: Mengapa Kita Terus Kehilangan Terhadap Risiko yang Dikenal
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Paradoks Keamanan Cloud: Mengapa Kita Terus Kehilangan Terhadap Risiko yang Dikenal

Forbes
DariĀ Forbes
05 Februari 2025 pukul 00.25 WIB
63 dibaca
Share
Organisasi saat ini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko keamanan siber di cloud, tetapi banyak insiden keamanan masih berasal dari kerentanan yang sudah diketahui namun tidak diperbaiki. Laporan ZEST Cloud Risk Exposure Impact Report 2025 menunjukkan bahwa 62% insiden berasal dari masalah yang sudah diidentifikasi oleh tim keamanan, tetapi tidak ditangani. Hal ini terjadi karena proses perbaikan yang rumit dan memakan waktu, sehingga ancaman tetap ada dan bisa dimanfaatkan oleh penyerang dengan cepat. Penyerang kini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat serangan mereka, sementara tim keamanan masih bergantung pada proses manual yang lambat. Dengan meningkatnya kecepatan serangan siber dan tuntutan dari regulator untuk memperbaiki kerentanan dengan lebih cepat, organisasi perlu beralih dari sekadar mendeteksi risiko ke strategi yang lebih fokus pada perbaikan. Mereka harus mempertimbangkan penggunaan teknologi AI untuk mempercepat proses perbaikan dan mengurangi backlog masalah keamanan. Jika tidak, mereka berisiko menghadapi sanksi yang serius dan kerugian finansial yang besar. Laporan ini menjadi pengingat penting bahwa kesadaran saja tidak cukup; tindakan cepat dan efisien sangat diperlukan untuk melindungi organisasi dari ancaman yang terus berkembang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi penyebab utama insiden keamanan siber di cloud?
A
62% insiden berasal dari kerentanan yang sudah diketahui tetapi tidak diperbaiki.
Q
Siapa yang menjelaskan kesenjangan dalam teknologi remediasi?
A
Snir Ben Shimol, CEO ZEST Security, menjelaskan kesenjangan dalam teknologi remediasi.
Q
Apa yang dilakukan oleh Mandiant terkait dengan kecepatan penyerang?
A
Mandiant menunjukkan bahwa penyerang dapat mengeksploitasi kerentanan dalam waktu rata-rata lima hari.
Q
Mengapa SEC mulai menuntut waktu SLA yang lebih ketat?
A
SEC mulai menuntut waktu SLA yang lebih ketat karena mereka menyadari bahwa hanya memiliki visibilitas tidak menjamin keamanan.
Q
Apa yang harus dilakukan organisasi untuk meningkatkan kecepatan remediasi?
A
Organisasi harus beralih dari model keamanan yang hanya berfokus pada visibilitas ke strategi yang berfokus pada remediasi.

Rangkuman Berita Serupa

Tantangan Keamanan Cloud Terbesar yang Dihadapi Bisnis dan Cara MengatasinyaForbes
Teknologi
3 bulan lalu
125 dibaca

Tantangan Keamanan Cloud Terbesar yang Dihadapi Bisnis dan Cara Mengatasinya

Keamanan Data Cloud: Pendekatan Proaktif untuk Melindungi Data Perusahaan di Lingkungan Cloud PublikForbes
Teknologi
3 bulan lalu
80 dibaca

Keamanan Data Cloud: Pendekatan Proaktif untuk Melindungi Data Perusahaan di Lingkungan Cloud Publik

Silo Keamanan Membuka Pintu Bagi PeretasForbes
Teknologi
3 bulan lalu
86 dibaca

Silo Keamanan Membuka Pintu Bagi Peretas

Apakah Otomatisasi Jawaban untuk Masalah Keamanan Siber Anda?Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
139 dibaca

Apakah Otomatisasi Jawaban untuk Masalah Keamanan Siber Anda?

Lima Tren Dalam Serangan Siber yang Merusak untuk Tahun 2025Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
149 dibaca

Lima Tren Dalam Serangan Siber yang Merusak untuk Tahun 2025

Kekurangan Keamanan Siber: Mengapa Mengetahui Apa yang Tidak Anda Ketahui Sangat PentingForbes
Teknologi
3 bulan lalu
60 dibaca

Kekurangan Keamanan Siber: Mengapa Mengetahui Apa yang Tidak Anda Ketahui Sangat Penting