Courtesy of YahooFinance

Mattel Optimis Meski Tarif Impor, Saham Melonjak 14% Premarket

05 Feb 2025, 20.55 WIB

121 dibaca

Saham Mattel, perusahaan pembuat mainan Hot Wheels, naik 14% setelah mereka memberikan proyeksi keuntungan tahunan yang positif dan menunjukkan adanya stabilisasi permintaan mainan, meskipun ada ketidakpastian terkait tarif impor. Mattel berencana untuk menaikkan harga produk untuk mengatasi dampak dari tarif yang dikenakan oleh Presiden AS, Donald Trump, pada barang-barang yang diimpor dari China, Kanada, dan Meksiko. Meskipun penjualan mainan di AS mengalami penurunan 1% pada tahun 2024, margin keuntungan mereka meningkat berkat manajemen inventaris yang lebih baik dan penghematan biaya.

Perusahaan juga mengungkapkan bahwa mereka akan mengurangi ketergantungan pada produksi di China, yang saat ini menyuplai sekitar 40% dari produksi mainan global mereka. Mattel berharap untuk mencapai diversifikasi produksi sehingga tidak ada satu negara pun yang menyuplai lebih dari 25% dari total produksi global pada tahun 2027. Meskipun ada tantangan, hasil kuartal keempat mereka melebihi ekspektasi, didorong oleh permintaan untuk kendaraan Hot Wheels dan figur aksi, meskipun penjualan Barbie mengalami tekanan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/barbie-parent-mattel-shares-surge-135513080.html

Analisis Kami

"Langkah proaktif Mattel dalam mengurangi ketergantungan pada produksi China dan menaikkan harga produk sangat tepat untuk menghadapi risiko tarif yang tidak pasti. Namun, keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada respons konsumen terhadap kenaikan harga di pasar mainan yang sudah cukup tertekan."

Analisis Ahli

Arpine Kocharyan

"Hasil kuartal keempat Mattel yang kuat dan prospek pertumbuhan laba meskipun adanya tarif AS menjadi kejutan yang positif bagi pasar."

Megan Clapp

"Meskipun ada rencana kenaikan harga, saya skeptis terhadap kemampuan Mattel untuk sepenuhnya meneruskannya mengingat permintaan di kategori mainan yang masih lemah."

Prediksi Kami

Mattel kemungkinan akan terus meningkatkan harga produk dan mengalihkan produksi ke negara lain, yang berpotensi memperbaiki margin keuntungan walaupun permintaan pasar mainan masih menunjukkan tanda-tanda lemah selama beberapa tahun mendatang.