Courtesy of YahooFinance

Lego Optimis Hadapi Tarif Trump dengan Strategi Ekspansi Manufaktur

11 Mar 2025, 23.32 WIB

117 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Lego berinvestasi dalam diversifikasi rantai pasokan untuk mengatasi tantangan tarif.
Kinerja penjualan Lego menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama di wilayah Amerika.
Tarif dapat berdampak signifikan pada daya beli konsumen dan harga mainan di pasar.

Lego berharap kekuatan mereknya dapat mengatasi dampak tarif yang diterapkan oleh Trump. CEO Lego, Niels B. Christiansen, mengatakan bahwa mereka akan menilai tingkat tarif dan merencanakan reaksi yang sesuai untuk menjaga perspektif jangka panjang perusahaan. Meskipun penjualan Lego meningkat 13% tahun lalu, laba bersih diperkirakan akan stagnan tahun ini. Lego juga sedang memperluas rantai pasokannya dengan membangun pabrik baru di Virginia dan Vietnam, serta memperluas fasilitas di Meksiko dan China.

Namun, tarif yang dikenakan dapat mempengaruhi harga mainan dan daya beli konsumen di Amerika. Banyak perusahaan mainan, termasuk Lego, mengandalkan produksi di China, dan jika tarif meningkat, harga mainan bisa naik hingga 50%. Hal ini bisa membuat konsumen mengurangi pengeluaran mereka, yang diperkirakan akan berkurang antara Rp 756.47 triliun ($46 miliar) hingga Rp 1.28 quadriliun ($78 miliar) setiap tahun selama tarif tersebut berlaku.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/lego-ceo-on-trump-tariffs-we-wont-let-it-destroy-our-momentum-163214101.html

Analisis Kami

"Strategi diversifikasi rantai pasokan dan investasi jangka panjang Lego menunjukkan bahwa perusahaan ini siap menghadapi tantangan tarif proteksionis, namun tekanan biaya tetap bisa membatasi margin keuntungan. Konsumen kemungkinan akan merasakan dampak melalui kenaikan harga, yang bisa mengurangi daya beli dan permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat."

Analisis Ahli

Niels B. Christiansen

"Kami akan menilai apakah tarif tersebut bersifat permanen atau sementara dan merespons dengan perspektif jangka panjang yang khas bagi Lego."

Chris Cocks

"Memindahkan produksi mainan kembali ke AS bisa menaikkan harga hingga 50% karena biaya tenaga kerja dan proses produksi yang kompleks."

Prediksi Kami

Tarif impor dan ketidakpastian makroekonomi kemungkinan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan Lego pada tahun 2025, dengan keuntungan yang stagnan meski pendapatan masih tumbuh sedikit.