Courtesy of YahooFinance
Jerman dan Jepang Gantikan AS Dalam Mendukung Transisi Energi Negara Berkembang
06 Feb 2025, 09.01 WIB
109 dibaca
Share
Beberapa negara, termasuk Jerman dan Jepang, sedang berusaha untuk mengumpulkan dana sekitar Rp 740.02 triliun ($45 miliar) untuk membantu negara-negara berkembang beralih dari penggunaan bahan bakar fosil. Ini terjadi setelah Amerika Serikat mengurangi perannya dalam kepemimpinan global terkait perubahan iklim. Jerman akan mengambil alih sebagai pemimpin bersama dalam upaya mendukung transisi energi Indonesia, yang sangat bergantung pada batu bara. Meskipun ada tantangan seperti perubahan kepemimpinan politik dan kesulitan dalam menutup pembangkit listrik, negara-negara lain tetap berkomitmen untuk mendukung program transisi energi ini.
Meskipun Amerika Serikat menghentikan beberapa bantuan keuangan untuk negara-negara berkembang, negara-negara seperti Jepang dan anggota Uni Eropa tetap berkomitmen untuk membantu mengurangi emisi global. Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan memiliki kesepakatan untuk transisi energi yang diharapkan dapat membantu mereka mencapai target emisi nol bersih lebih cepat. Meskipun ada ketidakpastian mengenai dukungan AS, negara-negara lain percaya bahwa mereka masih dapat melanjutkan upaya pendanaan untuk mencapai tujuan ini.
--------------------
Analisis Kami: Penarikan AS menguji kekuatan kolaborasi internasional dalam menghadapi perubahan iklim, dan keberhasilan JETP kini bergantung pada komitmen dan kemampuan negara lain dalam mengisi kekosongan pendanaan. Namun, risiko kegagalan tetap ada karena ketergantungan besar pada politik dalam negeri dan stabilitas ekonomi di negara-negara peserta.
--------------------
Analisis Ahli:
Putra Adhiguna: Dampak penarikan AS masih dapat ditangani jika negara-negara mitra terus berkomitmen dan bekerja sama dengan sektor swasta.
Diana Acconcia: Uni Eropa tetap bertekad melanjutkan dukungan meski tanpa peran langsung AS, mempertegas komitmen global terhadap perubahan iklim.
Rémy Rioux: Ketidakpastian peran AS menimbulkan tekanan besar pada sistem pendanaan, namun tidak menghentikan kerjasama internasional secara keseluruhan.
--------------------
What's Next: Meski AS menarik diri, negara-negara mitra utama seperti Jerman, Jepang, dan anggota Uni Eropa akan terus berupaya menjaga program JETP, namun kemungkinan akan perlu reorganisasi pendanaan dan strategi yang lebih adaptif terhadap dinamika politik global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-retreat-sparks-push-save-020111819.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-retreat-sparks-push-save-020111819.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari program Just Energy Transition Partnership (JETP)?A
Tujuan dari program Just Energy Transition Partnership (JETP) adalah untuk membantu negara-negara berkembang beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih bersih.Q
Negara mana saja yang terlibat dalam program JETP?A
Negara yang terlibat dalam program JETP termasuk Indonesia, Vietnam, Afrika Selatan, Jerman, dan Jepang.Q
Apa dampak penarikan dukungan AS terhadap program JETP?A
Penarikan dukungan AS dapat menambah komplikasi baru bagi rencana JETP, meskipun negara lain tetap berkomitmen untuk melanjutkan pendanaan.Q
Bagaimana Indonesia berencana mencapai emisi nol bersih?A
Indonesia berencana mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dengan melanjutkan kerjasama dengan mitra internasional dan mengimplementasikan proyek-proyek prioritas.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program JETP?A
Tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program JETP termasuk perubahan kepemimpinan politik, kemajuan pendanaan yang lambat, dan kompleksitas dalam menutup pembangkit listrik yang masih beroperasi.