Courtesy of Reuters
UBS, bank terbesar di Swiss, melaporkan laba bersih sebesar Rp 12.66 triliun ($770 juta) untuk kuartal keempat, jauh lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya Rp 7.94 triliun ($483 juta) . Meskipun laba ini positif, saham UBS mengalami penurunan hingga 6% setelah CEO mereka memperingatkan tentang dampak negatif dari aturan modal baru yang direncanakan oleh pemerintah Swiss. UBS berencana untuk melakukan pembelian kembali saham senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) pada paruh pertama 2025 dan hingga Rp 32.89 triliun ($2 miliar) pada paruh kedua, tergantung pada apakah ada perubahan signifikan dalam aturan modal tersebut.
Meskipun UBS berhasil menarik aset baru sebesar Rp 296.01 triliun ($18 miliar) , angka ini masih di bawah ekspektasi analis yang memprediksi Rp 345.35 triliun ($21 miliar) . CEO UBS, Sergio Ermotti, menekankan pentingnya menjaga persyaratan modal yang ada agar tidak merugikan keuntungan pemegang saham dan membuat layanan perbankan lebih mahal bagi masyarakat Swiss. UBS juga sedang dalam proses mengintegrasikan klien dari Credit Suisse, yang diharapkan akan terus menjadi fokus utama mereka selama setahun ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keuntungan bersih yang dilaporkan oleh UBS?A
UBS melaporkan keuntungan bersih sebesar $770 juta.Q
Berapa rencana pembelian kembali saham UBS?A
UBS merencanakan pembelian kembali saham sebesar $1 miliar pada paruh pertama dan hingga $2 miliar pada paruh kedua.Q
Apa dampak dari regulasi modal baru di Swiss menurut CEO UBS?A
CEO UBS, Sergio Ermotti, memperingatkan bahwa regulasi modal baru dapat berdampak negatif pada keuntungan pemegang saham.Q
Bagaimana kinerja aset baru UBS dibandingkan dengan perkiraan?A
UBS menarik aset baru sebesar $18 miliar, yang lebih rendah dari perkiraan $21 miliar.Q
Siapa yang memberikan penilaian positif terhadap manajemen biaya UBS?A
Bank Vontobel memberikan penilaian positif terhadap manajemen biaya UBS.