Tesla Dojo: Rencana besar Elon Musk untuk membangun superkomputer AI, dijelaskan
Courtesy of TechCrunch

Tesla Dojo: Rencana besar Elon Musk untuk membangun superkomputer AI, dijelaskan

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
07 Feb 2025, 03.09 WIB
91 dibaca
Share
Dojo adalah superkomputer yang dirancang oleh Tesla untuk melatih jaringan saraf "Full Self-Driving" (FSD) mereka. Elon Musk percaya bahwa Dojo sangat penting untuk mencapai tujuan Tesla dalam mengembangkan mobil yang dapat mengemudi sendiri sepenuhnya dan meluncurkan layanan robotaxi. Saat ini, FSD sudah ada di ratusan ribu mobil Tesla, tetapi masih memerlukan perhatian manusia saat berkendara. Dengan Dojo, Tesla berharap dapat mengumpulkan dan memproses data visual dari mobil-mobilnya untuk meningkatkan kemampuan mengemudi otomatis.
Selain Dojo, Tesla juga sedang mengembangkan Cortex, yang merupakan superkomputer baru untuk pelatihan AI di markas mereka di Austin. Musk menginginkan Tesla menjadi perusahaan AI yang tidak hanya membuat mobil, tetapi juga dapat bersaing dalam teknologi AI secara umum. Meskipun Dojo masih dalam tahap pengembangan, Tesla berencana untuk meluncurkan FSD tanpa pengawasan untuk pelanggan di AS pada tahun 2025. Dengan mengembangkan teknologi ini, Tesla berharap dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menciptakan model bisnis baru di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Dojo dan mengapa penting bagi Tesla?
A
Dojo adalah superkomputer yang dirancang oleh Tesla untuk melatih jaringan saraf FSD. Ini penting karena membantu Tesla mencapai otonomi penuh dalam berkendara.
Q
Bagaimana Dojo berkontribusi pada pengembangan FSD?
A
Dojo berkontribusi pada pengembangan FSD dengan memproses dan menyimpan data video yang dikumpulkan dari kendaraan Tesla untuk melatih model AI.
Q
Apa perbedaan antara Dojo dan Cortex?
A
Dojo adalah superkomputer untuk pelatihan AI, sementara Cortex adalah supercluster baru yang sedang dibangun untuk menyelesaikan masalah AI dunia nyata.
Q
Apa itu D1 chip dan fungsinya?
A
D1 chip adalah chip khusus yang dikembangkan oleh Tesla untuk meningkatkan efisiensi pelatihan AI, dengan 50 miliar transistor untuk menangani beban kerja machine learning.
Q
Mengapa Tesla memilih untuk mengembangkan chipnya sendiri?
A
Tesla memilih untuk mengembangkan chipnya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada chip pihak ketiga seperti Nvidia dan untuk meningkatkan efisiensi pelatihan AI.

Artikel Serupa

Tesla Bangun Superkomputer Cortex 2.0 untuk Dukung Robot dan Mobil PintarInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
86 dibaca

Tesla Bangun Superkomputer Cortex 2.0 untuk Dukung Robot dan Mobil Pintar

xAI Elon Musk Bangun Superkomputer Colossus dengan 200.000 GPU TercepatInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
90 dibaca

xAI Elon Musk Bangun Superkomputer Colossus dengan 200.000 GPU Tercepat

GTC terasa lebih optimis dari sebelumnya, tetapi tantangan Nvidia semakin menumpuk.TechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
67 dibaca

GTC terasa lebih optimis dari sebelumnya, tetapi tantangan Nvidia semakin menumpuk.

Dojo Tesla, sebuah garis waktuTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
46 dibaca

Dojo Tesla, sebuah garis waktu

Ini 'Tidak Akan Terjadi,' Tetapi Musk yang Teralihkan Perhatiannya Harus Menyerahkan Kendali CEO di TeslaForbes
Teknologi
4 bulan lalu
168 dibaca

Ini 'Tidak Akan Terjadi,' Tetapi Musk yang Teralihkan Perhatiannya Harus Menyerahkan Kendali CEO di Tesla

Nvidia mengungkapkan rencana untuk merevolusi pasar besar.YahooFinance
Teknologi
5 bulan lalu
119 dibaca

Nvidia mengungkapkan rencana untuk merevolusi pasar besar.