Demon Maxwell menggunakan sihirnya sendiri tanpa perlu eksorsisme kuantum, studi menunjukkan.
Courtesy of InterestingEngineering

Demon Maxwell menggunakan sihirnya sendiri tanpa perlu eksorsisme kuantum, studi menunjukkan.

07 Feb 2025, 17.54 WIB
115 dibaca
Share
Tim peneliti dari Universitas Nagoya di Jepang telah mengembangkan model matematis yang menunjukkan bahwa teori kuantum dapat melanggar hukum kedua termodinamika, tetapi sistem kuantum masih dapat dirancang untuk mematuhi hukum tersebut. Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa entropi, yang sering diartikan sebagai ketidakteraturan, cenderung meningkat seiring waktu dalam sistem tertutup. Namun, eksperimen pemikiran yang diajukan oleh fisikawan James Clerk Maxwell pada tahun 1867, yang dikenal sebagai "Demon Maxwell," menantang hukum ini dengan menunjukkan bagaimana sebuah sistem dapat menciptakan perbedaan suhu tanpa menggunakan energi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena kuantum seperti superposisi dapat tampak bertentangan dengan konsep peningkatan entropi. Meskipun beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hukum kedua tidak berlaku di dunia kuantum, banyak yang percaya bahwa teori kuantum sebenarnya dapat menjelaskan entropi dengan lebih mendalam. Model matematis yang dikembangkan oleh peneliti menunjukkan bahwa meskipun ada pelanggaran terhadap hukum kedua, masih ada kemungkinan untuk merancang proses kuantum yang menghormati hukum tersebut. Dengan kata lain, teori kuantum dapat berpotensi melanggar hukum kedua termodinamika, tetapi tidak harus demikian, menciptakan keseimbangan antara mekanika kuantum dan termodinamika.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/maxwells-demon-quantum-exorcism

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti di Universitas Nagoya?
A
Tim peneliti di Universitas Nagoya mengembangkan model matematis yang menunjukkan bahwa teori kuantum dapat melanggar hukum kedua termodinamika.
Q
Siapa yang mengusulkan eksperimen pemikiran yang dikenal sebagai 'Maxwell's Demon'?
A
James Clerk Maxwell adalah orang yang mengusulkan eksperimen pemikiran 'Maxwell's Demon'.
Q
Bagaimana teori kuantum dapat melanggar hukum kedua termodinamika?
A
Teori kuantum dapat melanggar hukum kedua termodinamika dengan menunjukkan bahwa kerja yang diekstrak dapat melebihi kerja yang dikeluarkan dalam kondisi tertentu.
Q
Apa peran entropi dalam konteks hukum kedua termodinamika?
A
Entropi berperan sebagai ukuran ketidakteraturan dalam sistem tertutup, dan hukum kedua menyatakan bahwa entropi cenderung meningkat seiring waktu.
Q
Di mana studi ini dipublikasikan?
A
Studi ini dipublikasikan di jurnal npj Quantum Information.

Artikel Serupa

Penemuan Baru: Hukum Termodinamika Ketiga Sungguhan Turunan dari Hukum KeduaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
73 dibaca

Penemuan Baru: Hukum Termodinamika Ketiga Sungguhan Turunan dari Hukum Kedua

Jam Kuantum Baru: Presisi Tinggi Tanpa Bakar Energi BerlebihInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
112 dibaca

Jam Kuantum Baru: Presisi Tinggi Tanpa Bakar Energi Berlebih

Mengenal Gravitasi Entropi: Gravitasi Bukan Gaya Dasar, Melainkan Hasil Kolektif PartikelQuantaMagazine
Sains
1 bulan lalu
36 dibaca

Mengenal Gravitasi Entropi: Gravitasi Bukan Gaya Dasar, Melainkan Hasil Kolektif Partikel

Menghilangkan Kebisingan Kuantum dengan Cermin Melengkung dan CahayaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
66 dibaca

Menghilangkan Kebisingan Kuantum dengan Cermin Melengkung dan Cahaya

Terobosan dalam Memahami Titik Kritis Kuantum TerdekonfinasiInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
75 dibaca

Terobosan dalam Memahami Titik Kritis Kuantum Terdekonfinasi

Daya Planck dapat membuka kunci tautan yang hilang antara ruang-waktu kuantum dan relativitas Einstein.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
116 dibaca

Daya Planck dapat membuka kunci tautan yang hilang antara ruang-waktu kuantum dan relativitas Einstein.

Waktu dapat mengalir baik ke belakang maupun ke depan di ranah kuantum, menurut sebuah studi.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
92 dibaca

Waktu dapat mengalir baik ke belakang maupun ke depan di ranah kuantum, menurut sebuah studi.