Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pengadilan Jerman Perintahkan X Buka Data untuk Cegah Disinformasi Pemilu
Courtesy of Reuters
Teknologi
Keamanan Siber

Pengadilan Jerman Perintahkan X Buka Data untuk Cegah Disinformasi Pemilu

07 Feb 2025, 20.56 WIB
98 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Keputusan pengadilan Jerman menunjukkan pentingnya transparansi dalam media sosial.
  • Akses data yang lebih baik dapat membantu dalam penelitian tentang penyebaran informasi yang menyesatkan.
  • Dukungan Elon Musk terhadap AfD menimbulkan kontroversi dalam konteks politik Jerman.
Sebuah pengadilan di Berlin, Jerman, memutuskan bahwa platform media sosial X, yang dimiliki oleh Elon Musk, harus memberikan informasi yang memungkinkan peneliti melacak penyebaran informasi yang dapat mempengaruhi pemilihan umum. Keputusan ini diambil setelah dua kelompok hak sipil mengajukan permohonan mendesak untuk mendapatkan data tersebut menjelang pemilihan nasional Jerman pada 23 Februari. Pengadilan menyatakan bahwa menunggu lebih lama untuk akses data akan mengganggu proyek penelitian mereka, karena periode sebelum pemilihan sangat penting.
Baca juga: Jerman dan Spanyol Tangkap Anggota Kelompok Peretas NoName dalam Operasi Siber Global
Pengadilan juga mengingatkan bahwa X memiliki kewajiban di bawah hukum Eropa untuk menyediakan akses yang mudah dan terorganisir terhadap informasi seperti jangkauan posting, jumlah berbagi, dan suka. Keputusan ini dianggap sebagai kemenangan besar untuk kebebasan penelitian dan demokrasi. Selain itu, penyebaran informasi yang salah di platform X menjadi perhatian khusus, terutama karena Musk diketahui mendukung partai politik sayap kanan di Jerman.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan pengadilan ini merupakan langkah penting yang menegaskan tanggung jawab platform media sosial terhadap konten yang beredar terutama di momen krusial seperti pemilu. Meski sempat enggan, X harus segera menyesuaikan diri dengan regulasi Eropa untuk menjaga kredibilitas dan posisi hukumnya.
--------------------
Analisis Ahli:
Simone Ruf: Keputusan ini menandai kemenangan besar dalam mempertahankan kebebasan riset dan demokrasi, sekaligus mengirim pesan kuat kepada platform media sosial agar lebih transparan dan bertanggung jawab.
--------------------
Baca juga: Irlandia Selidiki X atas Penggunaan Data Pribadi Pengguna EU untuk AI
What's Next: X kemungkinan akan mulai menyediakan data yang dibutuhkan secara transparan, mendorong media sosial lain untuk meningkatkan akuntabilitas mereka dalam hal penyebaran informasi di masa pemilu.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/europe/german-civil-activists-claim-victory-case-against-musks-x-2025-02-07/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa keputusan pengadilan Jerman terkait platform X?
A
Pengadilan Jerman memutuskan bahwa platform X harus merilis informasi untuk melacak penyebaran informasi yang menyesatkan.
Q
Mengapa GFF dan Democracy Reporting International mengajukan permohonan ke pengadilan?
A
Mereka mengajukan permohonan untuk mendapatkan akses data yang diperlukan untuk penelitian menjelang pemilihan umum.
Q
Apa yang diminta oleh pengadilan dari X?
A
Pengadilan memerintahkan X untuk menyediakan data yang dapat diakses hingga setelah pemilihan.
Q
Siapa yang menyatakan bahwa keputusan ini adalah kemenangan untuk demokrasi?
A
Simone Ruf, pengacara dari GFF, menyatakan bahwa keputusan ini adalah kemenangan besar untuk kebebasan penelitian dan demokrasi.
Q
Apa hubungan Elon Musk dengan partai AfD?
A
Elon Musk mendukung AfD dan pernah menyatakan bahwa 'hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman'.

Artikel Serupa

Elon Musk Gabungkan xAI dan X Senilai Rp 740.02 triliun ($45 Miliar)  Untuk Perkuat AI dan Media Sosial
Elon Musk Gabungkan xAI dan X Senilai Rp 740.02 triliun ($45 Miliar) Untuk Perkuat AI dan Media Sosial
Dari Reuters
Serangan Siber Besar Ganggu Platform X, Elon Musk Tuding Kelompok Terkoordinasi
Serangan Siber Besar Ganggu Platform X, Elon Musk Tuding Kelompok Terkoordinasi
Dari Reuters
Italia Tuntut 12,5 Juta Euro dari X, Bisa Ubah Bisnis Media Sosial EU
Italia Tuntut 12,5 Juta Euro dari X, Bisa Ubah Bisnis Media Sosial EU
Dari Reuters
Jaringan Akun Palsu Serang Kandidat Kanselir Jerman dengan Narasi Pro-Rusia
Jaringan Akun Palsu Serang Kandidat Kanselir Jerman dengan Narasi Pro-Rusia
Dari Reuters
Les Echos-Le Parisien Mundur dari Gugatan, Media Prancis Tetap Kejar X atas Hak Cipta
Les Echos-Le Parisien Mundur dari Gugatan, Media Prancis Tetap Kejar X atas Hak Cipta
Dari Reuters
Penyelidikan Algoritma Bias di Platform X Elon Musk Dibuka di Paris
Penyelidikan Algoritma Bias di Platform X Elon Musk Dibuka di Paris
Dari Reuters
Prokurator Prancis Selidiki Dugaan Bias Algoritma di Platform X Elon Musk
Prokurator Prancis Selidiki Dugaan Bias Algoritma di Platform X Elon Musk
Dari Reuters
Elon Musk Gabungkan xAI dan X Senilai Rp 740.02 triliun ($45 Miliar)  Untuk Perkuat AI dan Media SosialReuters
Teknologi
4 bulan lalu
79 dibaca

Elon Musk Gabungkan xAI dan X Senilai Rp 740.02 triliun ($45 Miliar) Untuk Perkuat AI dan Media Sosial

Serangan Siber Besar Ganggu Platform X, Elon Musk Tuding Kelompok TerkoordinasiReuters
Teknologi
5 bulan lalu
81 dibaca

Serangan Siber Besar Ganggu Platform X, Elon Musk Tuding Kelompok Terkoordinasi

Italia Tuntut 12,5 Juta Euro dari X, Bisa Ubah Bisnis Media Sosial EUReuters
Finansial
5 bulan lalu
226 dibaca

Italia Tuntut 12,5 Juta Euro dari X, Bisa Ubah Bisnis Media Sosial EU

Jaringan Akun Palsu Serang Kandidat Kanselir Jerman dengan Narasi Pro-RusiaReuters
Teknologi
5 bulan lalu
49 dibaca

Jaringan Akun Palsu Serang Kandidat Kanselir Jerman dengan Narasi Pro-Rusia

Les Echos-Le Parisien Mundur dari Gugatan, Media Prancis Tetap Kejar X atas Hak CiptaReuters
Bisnis
6 bulan lalu
145 dibaca

Les Echos-Le Parisien Mundur dari Gugatan, Media Prancis Tetap Kejar X atas Hak Cipta

Penyelidikan Algoritma Bias di Platform X Elon Musk Dibuka di ParisReuters
Teknologi
6 bulan lalu
61 dibaca

Penyelidikan Algoritma Bias di Platform X Elon Musk Dibuka di Paris

Prokurator Prancis Selidiki Dugaan Bias Algoritma di Platform X Elon MuskReuters
Teknologi
6 bulan lalu
135 dibaca

Prokurator Prancis Selidiki Dugaan Bias Algoritma di Platform X Elon Musk