Courtesy of Forbes
AI Pro-Sosial: Mengatasi Ketidakadilan Sosial Lewat Kecerdasan Buatan
10 Feb 2025, 00.57 WIB
161 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan memiliki potensi untuk mengatasi tantangan sosial jika diterapkan dengan bijak.
- Pentingnya kolaborasi antara manusia dan AI untuk menciptakan solusi yang lebih baik.
- Keterlibatan komunitas dan akuntabilitas dalam pengembangan AI sangat penting untuk memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Di dunia yang terus berkembang dengan teknologi dan perubahan sosial, masih ada 1,2 miliar orang yang terjebak dalam kemiskinan multidimensi, dengan akses terbatas pada kesehatan, pendidikan, dan kondisi hidup yang layak. Sementara itu, hampir 2,9 miliar orang tidak terhubung dengan kemajuan digital. Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi besar untuk mengubah keadaan ini, tetapi manfaatnya saat ini lebih banyak dirasakan oleh kelompok yang sudah kaya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan AI yang berfokus pada kesejahteraan manusia dan lingkungan, agar dapat membantu mengatasi masalah sosial yang mendalam, seperti penundaan keadilan, penilaian properti yang bias, dan akses ke layanan keuangan.
AI dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan perubahan positif, seperti dalam sistem peradilan di India yang membantu mengurangi penundaan kasus, atau dalam penilaian properti yang membantu komunitas yang kurang beruntung. Namun, untuk mencapai hasil yang baik, kita perlu menggabungkan kebijaksanaan manusia dengan kemampuan AI, memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan bersama, dan menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera bagi semua orang.
--------------------
Analisis Kami: AI bukan sekadar teknologi—ini adalah cermin bagi nilai-nilai kemanusiaan kita dan alat yang berpotensi mengubah wajah ketidakadilan selama berabad-abad. Tanpa regulasi yang kuat dan komitmen etik, AI hanya akan memperkuat sistem lama yang sudah tidak adil daripada membebaskan mereka yang termarjinalkan.
--------------------
Analisis Ahli:
Fei-Fei Li: AI harus diarahkan untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat dan bukan hanya elit teknologi, dengan fokus kuat pada etika dan inklusi sosial agar manfaatnya menjangkau seluruh umat manusia.
Kate Crawford: Sisi gelap AI terlihat jelas dalam ketimpangan energi dan konsentrasi kekuasaan; tanpa tata kelola yang transparan, AI akan memperburuk perpecahan sosial dan kerusakan lingkungan.
--------------------
What's Next: Jika AI terus dikembangkan dan diterapkan dengan pendekatan yang adil dan bertanggung jawab, teknologi ini dapat menjadi alat penting untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan global; namun, jika tidak, AI justru akan memperdalam ketidaksetaraan dan kerusakan ekologis.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/corneliawalther/2025/02/09/four-ways-to-use-prosocial-ai-as-catalyst-of-economic-prosperity/
[1] https://www.forbes.com/sites/corneliawalther/2025/02/09/four-ways-to-use-prosocial-ai-as-catalyst-of-economic-prosperity/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan kemiskinan multidimensi?A
Kemiskinan multidimensi merujuk pada kondisi di mana individu mengalami kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, dan kondisi hidup.Q
Bagaimana kecerdasan buatan dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan?A
Kecerdasan buatan dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan dengan memberikan akses yang lebih baik ke layanan keuangan, pendidikan, dan keadilan.Q
Apa itu AI prososial?A
AI prososial adalah sistem yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesehatan planet dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial.Q
Sebutkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan AI.A
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan AI termasuk pengurangan otonomi manusia, erosi ikatan sosial, dan dampak lingkungan dari infrastruktur AI.Q
Apa peran MIT Solve dalam menciptakan perubahan sosial?A
MIT Solve berperan dalam menghubungkan inovator dengan sumber daya untuk memecahkan tantangan sosial, dan telah menyentuh lebih dari 280 juta kehidupan.