Courtesy of Forbes
Kecerdasan Hibrida: Solusi Baru Mengatasi Polarisasi DEI di Era AI
18 Feb 2025, 03.37 WIB
208 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Program DEI perlu didasarkan pada pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia yang universal.
- Kecerdasan hibrida dapat menjadi alat untuk mengurangi perpecahan yang disebabkan oleh politik identitas.
- Penting untuk menggabungkan kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami untuk menciptakan solusi yang lebih inklusif dan etis.
Diskusi tentang keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) saat ini menjadi sangat kontroversial, terutama di tengah perpecahan politik. Program DEI yang tradisional sering kali membagi orang ke dalam kelompok identitas yang kaku, menciptakan pola pikir "kami vs mereka" yang mengabaikan pengalaman manusia yang sama. Hal ini dapat memperburuk konflik dan menghambat kolaborasi. Baru-baru ini, perintah eksekutif dari Presiden Trump untuk menghapus program DEI semakin memperumit situasi, menyebabkan kebingungan dan penyesuaian di berbagai sektor. Meskipun DEI bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama, banyak orang merasa bahwa program ini malah memperburuk perpecahan.
Sebagai solusi, konsep "inteligensi hibrida" muncul, yang menggabungkan kecerdasan manusia dan buatan untuk menciptakan kerangka kerja yang lebih inklusif. Pendekatan ini menekankan bahwa semua orang memiliki aspirasi, emosi, pikiran, dan sensasi yang sama, terlepas dari latar belakang mereka. Dengan fokus pada kesamaan ini, kita dapat menghindari politik identitas yang memecah belah dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif. Selain itu, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk analisis data dan mengandalkan kecerdasan alami untuk keputusan etis dan empati, kita dapat memastikan bahwa upaya DEI tidak hanya menjadi formalitas, tetapi juga menciptakan koneksi yang lebih dalam antar individu.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/corneliawalther/2025/02/17/4-ways-to-use-hybrid-intelligence-to-move-beyond-the-dei-agenda/
[1] https://www.forbes.com/sites/corneliawalther/2025/02/17/4-ways-to-use-hybrid-intelligence-to-move-beyond-the-dei-agenda/
Analisis Ahli
Dr. Timnit Gebru
"Model yang menyeimbangkan AI dan kecerdasan manusia memang penting untuk mengatasi bias teknologi yang sering merugikan kelompok rentan."
Thomas Friedman
"Pendekatan ‘and’ antara teknologi dan nilai-nilai manusia membuka jalan bagi inovasi yang lebih nyata dan inklusif di era digital."
Analisis Kami
"Pendekatan hybrid intelligence memegang peranan kunci dalam menyatukan potensi manusia dan AI dengan cara yang lebih manusiawi dan holistik. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kemauan organisasi untuk bertransisi dari paradigma politik identitas yang kaku menjadi pemahaman lintas multidimensi yang mendalam tentang kemanusiaan."
Prediksi Kami
Jika organisasi mengadopsi pendekatan hybrid intelligence dan model 2x4, mereka akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif yang melampaui perdebatan identitas, sekaligus meminimalkan risiko bias AI dan memperkuat etika dalam pemanfaatan teknologi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan DEI?A
DEI adalah singkatan dari keragaman, kesetaraan, dan inklusivitas, yang merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan yang adil bagi semua individu.Q
Mengapa program DEI dianggap memperburuk perpecahan?A
Program DEI sering kali mengkategorikan individu ke dalam kelompok identitas yang kaku, menciptakan pola pikir 'kami vs mereka' yang dapat memperburuk perpecahan.Q
Apa dampak perintah eksekutif Trump terhadap program DEI?A
Perintah eksekutif Trump mengharuskan penghentian program DEI di sektor publik dan swasta, menyebabkan kebingungan dan penarikan kembali inisiatif DEI.Q
Bagaimana kecerdasan hibrida dapat membantu mengatasi masalah DEI?A
Kecerdasan hibrida menggabungkan kecerdasan alami dan buatan untuk menciptakan kerangka kerja yang lebih inklusif dan mengurangi politik identitas.Q
Apa langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk mengadopsi kecerdasan hibrida?A
Organisasi dapat mendefinisikan filosofi kecerdasan hibrida, memanfaatkan AI untuk mendukung keterampilan, memetakan dimensi manusia, dan memelihara pembelajaran berkelanjutan.