Courtesy of YahooFinance

Nissan Gagal Merger dengan Honda, Kini Buka Peluang Kerja Sama dengan Perusahaan Teknologi

10 Feb 2025, 15.59 WIB

61 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nissan sedang mencari mitra baru setelah pembicaraan merger dengan Honda gagal.
Perusahaan menghadapi tantangan besar dalam penjualan dan likuiditas, terutama di pasar mobil listrik.
Krisis yang dipicu oleh Carlos Ghosn masih berdampak pada kinerja Nissan di pasar otomotif.

Nissan Motor dari Jepang sedang mencari mitra baru setelah pembicaraan merger dengan Honda gagal. Mereka sebelumnya berencana untuk menjadi produsen mobil terbesar keempat di dunia, tetapi Nissan mundur karena Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan. Saat ini, Nissan mengalami penurunan penjualan yang signifikan di pasar besar seperti AS dan China, yang membuat mereka harus melakukan pemotongan pekerjaan dan mengurangi kapasitas produksi.

Nissan juga menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan kendaraan listrik (EV) karena mereka belum sepenuhnya pulih dari krisis yang dimulai pada tahun 2018. Nilai pasar Nissan kini jauh lebih kecil dibandingkan Honda, dan harga sahamnya telah turun hampir 30% dalam setahun terakhir. Meskipun ada sedikit pemulihan harga saham setelah pengumuman pembicaraan kerjasama dengan Honda, Nissan masih harus berjuang untuk meningkatkan profitabilitas dan bersaing dengan produsen mobil listrik lainnya.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nissan-lost-status-honda-equal-085934224.html

Analisis Ahli

Analis Industri Otomotif

"Kegagalan merger ini mengindikasikan kesulitan besar bagi Nissan untuk melakukan perubahan strategis yang dibutuhkan, sehingga kemitraan dengan perusahaan teknologi bisa menjadi jalan keluar penting untuk bertahan di era EV."

Analisis Kami

"Kegagalan merger Nissan dan Honda merupakan tanda bahwa strategi internal dan keuangan Nissan masih perlu pembenahan mendasar agar bisa bersaing dalam era kendaraan listrik. Tanpa transformasi dan kolaborasi yang tepat, Nissan akan terus tertinggal dari kompetitor yang lebih agresif, terutama dari pemain baru asal China."

Prediksi Kami

Nissan kemungkinan akan mencari mitra lain, termasuk perusahaan teknologi, untuk mempercepat transformasi elektrifikasi dan mengatasi tekanan keuangan serta pasar yang semakin kompetitif.