Courtesy of YahooFinance

Elon Musk Tawar Lebih dari 97 Miliar Dolar untuk Beli OpenAI, Ditolak CEO

11 Feb 2025, 04.51 WIB

187 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Elon Musk berusaha membeli OpenAI untuk mengembalikannya ke misi nonprofit.
Sam Altman menolak tawaran Musk dan mengusulkan pembelian Twitter sebagai balasan.
Tawaran untuk OpenAI menunjukkan ketertarikan investor terhadap kecerdasan buatan dan arah masa depannya.

Seorang investor bernama Elon Musk dan kelompoknya menawarkan lebih dari Rp 1.60 quadriliun ($97 miliar) untuk membeli OpenAI, perusahaan yang membuat ChatGPT. Mereka ingin mengubah OpenAI kembali menjadi organisasi nirlaba yang fokus pada penelitian, seperti yang awalnya direncanakan. Tawaran ini muncul di tengah sengketa hukum antara Musk dan OpenAI, yang sebelumnya didirikan oleh Musk.

Namun, CEO OpenAI, Sam Altman, menolak tawaran tersebut dengan nada bercanda di platform sosial milik Musk, X. Dia mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk membeli Twitter (sekarang X) seharga Rp 160.17 triliun ($9,74 miliar) jika Musk mau. Musk sebelumnya membeli Twitter seharga Rp 723.58 triliun ($44 miliar) pada tahun 2022.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/elon-musk-led-group-proposes-215140394.html

Analisis Kami

"Tawaran Elon Musk untuk mengakuisisi OpenAI menunjukkan niatnya untuk mengembalikan fokus pada riset tanpa profit semata, namun pendekatannya bisa menghambat inovasi komersial yang saat ini sangat penting untuk pengembangan AI cepat. Selain itu, penolakan keras dari CEO OpenAI mengindikasikan adanya perbedaan nilai dan visi yang sulit didamaikan dalam waktu dekat."

Analisis Ahli

Andrew Ng

"Langkah Musk mencerminkan ketegangan antara riset AI yang terbuka dan pengembangan komersial yang agresif, dan dialog ini penting agar AI berkembang seimbang."

Fei-Fei Li

"Akuisisi seperti ini bisa mengganggu kemajuan kolaboratif di bidang AI, yang membutuhkan transparansi dan kepercayaan antar pemangku kepentingan."

Prediksi Kami

Konflik ini mungkin akan berlanjut ke proses hukum yang panjang dan berpotensi mempengaruhi strategi pengembangan AI di masa depan, termasuk potensi perubahan kepemilikan dan model operasional OpenAI.