Cincin pohon Tibet menghubungkan perubahan iklim dan jatuhnya dinasti besar Tiongkok.
Courtesy of SCMP

Cincin pohon Tibet menghubungkan perubahan iklim dan jatuhnya dinasti besar Tiongkok.

SCMP
Dari SCMP
11 Feb 2025, 08.00 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan iklim dapat mempengaruhi stabilitas politik.
  • Pohon Qilian juniper adalah alat penting dalam penelitian iklim jangka panjang.
  • Data iklim historis dapat memberikan wawasan tentang hubungan antara lingkungan dan sejarah manusia.
Penelitian tentang pola iklim selama ribuan tahun menunjukkan bahwa periode curah hujan yang rendah sering kali bertepatan dengan perubahan politik besar di Tiongkok. Para peneliti menggunakan cincin pohon dari pohon juniper Qilian di Dataran Tinggi Tibet untuk melacak pola curah hujan selama hampir 3.500 tahun. Mereka menemukan bahwa penurunan jangka panjang dalam curah hujan setelah periode lembap yang panjang sering kali terjadi bersamaan dengan keruntuhan dinasti-dinasti besar di Tiongkok. Pohon juniper Qilian dapat hidup hingga 2.500 tahun dan dapat memberikan informasi tentang kondisi iklim di daerah tersebut bahkan setelah mati. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 100 tahun terakhir merupakan salah satu periode terkering dalam sejarah. Meskipun data iklim yang paling akurat hanya tersedia selama 200 tahun terakhir, para peneliti berhasil menggunakan bukti dari pohon-pohon ini untuk memahami perubahan iklim yang lebih lama di Dataran Tinggi Tibet, yang merupakan sumber air penting bagi banyak wilayah di Tiongkok dan Asia Selatan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang pola curah hujan di Dataran Tinggi Tibet?
A
Para peneliti menemukan bahwa periode curah hujan yang lebih rendah berkaitan dengan beberapa gejolak politik besar di Tiongkok.
Q
Bagaimana Qilian juniper berkontribusi pada penelitian iklim?
A
Qilian juniper memiliki umur panjang dan sensitif terhadap kelembapan, sehingga dapat digunakan untuk merekonstruksi kondisi iklim selama ribuan tahun.
Q
Apa hubungan antara curah hujan dan perubahan politik di Tiongkok?
A
Curah hujan yang menurun setelah periode lembab berkaitan dengan kejatuhan beberapa dinasti kekaisaran Tiongkok yang kuat.
Q
Mengapa periode 100 tahun terakhir dianggap sebagai salah satu yang paling kering?
A
Periode 100 tahun terakhir dianggap sebagai salah satu yang paling kering karena data menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan.
Q
Apa yang dilakukan Institut Lingkungan Bumi dalam penelitian ini?
A
Institut Lingkungan Bumi melakukan penelitian tentang pola iklim dan dampaknya terhadap perubahan politik di Tiongkok.

Artikel Serupa

Eksperimen Drone Penyemaian Awan di Xinjiang Tingkatkan Curah Hujan 4%InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
102 dibaca

Eksperimen Drone Penyemaian Awan di Xinjiang Tingkatkan Curah Hujan 4%

Penaklukan Han dan Dampaknya pada Ekosistem Delta Sungai MutiaraSCMP
Sains
1 bulan lalu
46 dibaca

Penaklukan Han dan Dampaknya pada Ekosistem Delta Sungai Mutiara

142,6 miliar pohon dihitung oleh China menggunakan drone laser dalam upaya ekologi besar.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
56 dibaca

142,6 miliar pohon dihitung oleh China menggunakan drone laser dalam upaya ekologi besar.

China mengusulkan proyek ark Himalaya untuk bertahan dari 'tipping point' iklim.SCMP
Sains
2 bulan lalu
122 dibaca

China mengusulkan proyek ark Himalaya untuk bertahan dari 'tipping point' iklim.

Cekungan Cina mungkin telah menjadi tempat perlindungan dalam kepunahan terbesar. Apakah kita memerlukan yang lain?SCMP
Sains
2 bulan lalu
73 dibaca

Cekungan Cina mungkin telah menjadi tempat perlindungan dalam kepunahan terbesar. Apakah kita memerlukan yang lain?

Situs fosil Tiongkok menunjukkan bahwa tanaman darat selamat dari kepunahan massal terburuk di Bumi.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
59 dibaca

Situs fosil Tiongkok menunjukkan bahwa tanaman darat selamat dari kepunahan massal terburuk di Bumi.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa China bisa kehilangan 35% dari lahan pertaniannya pada tahun 2100.SCMP
Sains
3 bulan lalu
143 dibaca

Para ilmuwan memperingatkan bahwa China bisa kehilangan 35% dari lahan pertaniannya pada tahun 2100.