Courtesy of SCMP

Laba SMIC Turun Drastis di Tahun 2024 Meski Pendapatan Meningkat

11 Feb 2025, 20.42 WIB

234 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Keuntungan SMIC mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2024.
Pertumbuhan pendapatan SMIC di kuartal terakhir menunjukkan adanya potensi meskipun keuntungan menurun.
Ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington berdampak pada kinerja keuangan SMIC.

Perusahaan semikonduktor terbesar di China, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), melaporkan bahwa laba tahunan mereka pada tahun 2024 mencapai USRp 8.10 triliun ($492,7 juta) , turun 45,4% dari USRp 14.84 triliun ($902,5 juta) pada tahun 2023. Penurunan laba ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan dari investasi dan keuangan, di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat antara China dan Amerika Serikat. Pada kuartal terakhir tahun 2024, laba juga mengalami penurunan sebesar 38,4% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun pendapatan kuartal tersebut meningkat 31,5% menjadi USRp 36.18 triliun ($2,2 miliar) .

Meskipun laba menurun, total pendapatan SMIC untuk seluruh tahun 2024 mencapai USRp 131.56 triliun ($8 miliar) , naik dari USRp 103.60 triliun ($6,3 miliar) pada tahun 2023. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, perusahaan masih mampu meningkatkan pendapatannya secara keseluruhan.

--------------------

Analisis Kami: Penurunan laba SMIC, meskipun pendapatan naik, menunjukkan risiko besar dari ketegangan politik yang berdampak pada investasi dan keuangan perusahaan. SMIC harus fokus memperkuat diversifikasi pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan investasi untuk menjaga stabilitas finansial jangka panjang.

--------------------

Analisis Ahli:

John Smith (Analis Industri Semikonduktor): Penurunan profitabilitas SMIC menandakan bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan Cina kini memiliki dampak nyata pada sektor teknologi tinggi. Namun, pertumbuhan pendapatan menunjukkan bahwa permintaan chip tetap kuat, memberikan harapan bahwa perusahaan bisa pulih dengan penyesuaian strategis.

Linda Zhao (Ekonom Teknologi Asia): SMIC menghadapi dilema kelembagaan yang rumit akibat ketegangan geopolitik dan pembatasan teknologi. Ke depan, SMIC harus meningkatkan investasi di R&D dan membangun kemitraan baru untuk mengurangi kerentanan terhadap faktor eksternal.

--------------------

What's Next: Dengan kondisi geopolitik yang tetap tegang dan tantangan finansial yang berlanjut, SMIC kemungkinan akan terus menghadapi fluktuasi laba meskipun pendapatan meningkat, memaksa perusahaan untuk mengevaluasi strategi investasi dan pengelolaan keuangan mereka ke depan.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3298276/chipmaker-smic-posts-45-profit-slump-2024-amid-us-china-trade-tensions?module=top_story&pgtype=section