Courtesy of Forbes
Perseteruan Elon Musk dan OpenAI serta Kontroversi Besar dalam Dunia AI
12 Feb 2025, 02.04 WIB
69 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Elon Musk berusaha untuk membeli OpenAI, tetapi tawarannya ditolak.
- Kontroversi muncul seputar lelang karya seni AI di Christie’s yang melibatkan pelanggaran hak cipta.
- Regulasi AI menjadi topik penting dalam diskusi tentang masa depan teknologi ini.
Elon Musk dan sekelompok investor baru-baru ini mengajukan tawaran untuk membeli bagian nonprofit OpenAI seharga Rp 1.60 quadriliun ($97,4 miliar) dan menggabungkannya dengan perusahaan AI miliknya, xAI. Tawaran ini muncul saat CEO OpenAI, Sam Altman, berusaha mengubah OpenAI menjadi perusahaan yang menguntungkan. Altman dengan cepat menolak tawaran Musk, menyatakan bahwa OpenAI tidak dijual dan menganggap tawaran tersebut sebagai upaya Musk untuk memperlambat kemajuan OpenAI. Perseteruan antara Musk dan Altman sudah berlangsung lama sejak Musk meninggalkan OpenAI pada tahun 2018 karena perbedaan pandangan.
Di sisi lain, banyak seniman yang meminta rumah lelang Christie’s di London untuk membatalkan lelang karya seni yang menggunakan alat AI, karena mereka khawatir karya mereka diambil tanpa izin. Lebih dari 4000 seniman menandatangani surat terbuka yang menentang lelang tersebut, mengklaim bahwa penggunaan AI untuk menciptakan seni dapat merugikan mereka. Christie’s menyatakan bahwa karya yang dijual dalam lelang tersebut berasal dari seniman yang memiliki praktik seni yang kuat, tetapi banyak yang merasa bahwa lelang ini tidak etis dan dapat memperburuk masalah hak cipta dalam dunia seni.
--------------------
Analisis Kami: Tawaran besar Elon Musk menunjukkan ambisi luar biasa, namun pendekatannya yang agresif bisa memperburuk perpecahan internal dan kepercayaan investor. Selain itu, kontroversi terkait hak cipta dan penggunaan karya seni oleh AI menandai tantangan besar yang harus segera diatur agar ekosistem AI dan seni bisa berkembang secara adil.
--------------------
Analisis Ahli:
J.D. Vance: Regulasi yang berlebihan akan menghambat kemajuan AI dan melemahkan posisi Amerika Serikat dalam persaingan global teknologi.
Ed Newton Rex: Menjual karya seni AI tanpa izin pencipta asli condong pada eksploitasi dan mencederai hak-hak seniman yang sebenarnya.
--------------------
What's Next: Persaingan sengit antara Elon Musk dan OpenAI akan terus memperumit transformasi perusahaan serta mempercepat perdebatan global seputar regulasi, etika, dan hak cipta dalam pengembangan AI dan teknologi terkait.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/rashishrivastava/2025/02/11/the-prompt-artists-want-to-shut-down-ai-art-auction/
[1] https://www.forbes.com/sites/rashishrivastava/2025/02/11/the-prompt-artists-want-to-shut-down-ai-art-auction/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditawarkan Elon Musk kepada OpenAI?A
Elon Musk menawarkan untuk membeli cabang nonprofit OpenAI seharga $97,4 miliar.Q
Siapa yang menolak tawaran Musk dan apa alasannya?A
Sam Altman menolak tawaran Musk dengan mengatakan bahwa OpenAI tidak dijual dan menyebut tawaran itu sebagai taktik untuk memperlambat kemajuan OpenAI.Q
Apa yang terjadi di lelang Christie’s yang melibatkan karya seni AI?A
Ribuan seniman meminta Christie’s untuk membatalkan lelang yang melibatkan karya seni yang dibuat dengan alat AI karena kekhawatiran tentang pelanggaran hak cipta.Q
Apa yang dikatakan J.D. Vance tentang regulasi AI?A
J.D. Vance mengatakan bahwa regulasi yang berlebihan dapat 'melumpuhkan' teknologi AI dan menyerukan agar alat AI bebas dari bias ideologis.Q
Apa yang dilakukan OpenAI dengan iklan pertamanya?A
OpenAI menghabiskan $14 juta untuk iklan pertamanya yang ditayangkan selama Super Bowl.