Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- General Motors menutup pabrik di China sebagai bagian dari restrukturisasi.
- Pasar otomotif China semakin kompetitif dengan produsen lokal yang didukung pemerintah.
- GM berencana untuk fokus pada merek premium di pasar China.
General Motors (GM) akan menutup pabriknya di Shenyang, China, bulan ini sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan di negara tersebut. Pabrik ini memproduksi minivan Buick GL8 dan SUV Chevrolet Tracker untuk pasar China. Penutupan pabrik ini terjadi karena produsen mobil lokal yang didukung subsidi pemerintah telah mengambil alih pasar otomotif di China. GM melaporkan kerugian sebesar Rp 65.78 triliun ($4 miliar) akibat biaya restrukturisasi, termasuk penutupan pabrik.
CEO GM, Mary Barra, menyatakan bahwa masa depan perusahaan di China akan fokus pada merek Cadillac, Buick, dan bisnis impor premium. Dia percaya bahwa kendaraan-kendaraan ini sangat diinginkan oleh konsumen tertentu di China, sehingga GM dapat menjalankan bisnis yang sukses. GM bekerja sama dengan SAIC Motors untuk memproduksi kendaraan Buick, Chevrolet, dan Cadillac di China.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan pabrik General Motors di Shenyang?A
General Motors menutup pabrik di Shenyang sebagai bagian dari restrukturisasi.Q
Mengapa General Motors melakukan restrukturisasi di China?A
GM melakukan restrukturisasi karena produsen lokal yang didukung subsidi pemerintah telah mengambil alih pasar.Q
Apa yang dikatakan Mary Barra tentang masa depan GM di China?A
Mary Barra menyatakan bahwa masa depan GM di China akan fokus pada merek Cadillac, Buick, dan bisnis impor premium.Q
Dengan siapa GM bekerja sama untuk memproduksi kendaraan di China?A
GM bekerja sama dengan SAIC Motors untuk memproduksi kendaraan di China.Q
Apa yang dilaporkan GM tentang pendapatan ekuitas di China?A
GM melaporkan pendapatan ekuitas positif di China sebelum biaya restrukturisasi.