Courtesy of YahooFinance

Kekosongan Kepemimpinan Intel Baru Saja Menjadi Lebih Dalam

15 Feb 2025, 20.55 WIB

87 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Intel sedang mengalami kesulitan dalam mencari CEO permanen setelah pemecatan Pat Gelsinger.
Kehilangan pemimpin segmen data center dan AI, Justin Hotard, dapat memperburuk strategi pertumbuhan Intel.
Mobileye, anak perusahaan Intel, berkolaborasi dengan Lyft untuk meluncurkan robotaxi, menunjukkan potensi inovasi di luar tantangan yang dihadapi Intel.

Intel baru-baru ini mengalami perubahan besar dalam kepemimpinannya setelah CEO Pat Gelsinger dipecat tanpa pengganti yang jelas. Dua pemimpin sementara, CFO David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus, ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. Keputusan ini diambil karena saham Intel mengalami penurunan dan perusahaan kesulitan dalam bersaing di pasar AI dan menguntungkan bisnis foundry-nya. Namun, saat Gelsinger dipecat, dia sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran yang diharapkan dapat meningkatkan profit perusahaan di masa depan.

Situasi Intel semakin rumit ketika Justin Hotard, kepala segmen pusat data dan AI, memutuskan untuk pindah ke Nokia. Kepergian Hotard menambah tantangan bagi Intel yang sudah berjuang, terutama karena pendapatan dari segmen pusat data dan AI mereka juga mengalami penurunan. Meskipun saham Intel naik setelah berita ini, banyak yang khawatir bahwa perusahaan akan kesulitan menemukan CEO permanen yang dapat memimpin mereka keluar dari masalah ini. Tanpa kepemimpinan yang kuat, Intel mungkin akan kesulitan untuk bangkit di tengah persaingan yang ketat di industri teknologi.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/intels-leadership-hole-just-got-135500708.html