Courtesy of Reuters
Aviva India Dituntut Bayar Pajak dan Denda Rp 123.34 miliar ($7,5 Juta) atas Faktur Palsu
16 Feb 2025, 09.47 WIB
146 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Aviva India terlibat dalam skandal pajak yang serius.
- Perusahaan harus membayar penalti yang signifikan akibat tuduhan penghindaran pajak.
- Aviva berencana untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Aviva India, sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki oleh Aviva dari Inggris, diperintahkan oleh otoritas India untuk membayar denda dan pajak sebesar Rp 123.34 miliar ($7,5 juta) setelah ditemukan bahwa mereka membuat faktur palsu untuk membayar komisi ilegal kepada agen. Investigasi menunjukkan bahwa Aviva mengklaim kredit pajak yang tidak benar dan menghindari pembayaran pajak sekitar Rp 85.51 miliar ($5,2 juta) . Otoritas pajak menuduh bahwa Aviva menggunakan sistem rahasia dengan faktur palsu dan pembayaran tunai untuk memberikan komisi yang melebihi batas yang diizinkan.
Meskipun menghadapi masalah ini, Aviva India menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan mengklaim bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi operasional mereka. Perusahaan ini juga bersaing ketat dengan perusahaan asuransi lain di pasar India, dan pada tahun 2023-24, mereka hanya mencatat keuntungan setelah pajak sebesar Rp 164.45 miliar ($10 juta) . Aviva memiliki 74% saham di bisnis ini, yang dijalankan sebagai usaha patungan dengan Dabur Invest Corp.
--------------------
Analisis Kami: Kasus ini menunjukkan bagaimana perusahaan multinasional kadang-kadang menerapkan praktik yang meragukan demi memperbesar pangsa pasar, yang pada akhirnya merusak kepercayaan publik dan regulator. Meskipun Aviva akan mengajukan banding, tekanan hukum dan kompetisi yang ketat di pasar lokal akan memaksa mereka untuk memperbaiki tata kelola dan transparansi operasional.
--------------------
Analisis Ahli:
Aditya Kalra: Kasus Aviva mencerminkan tantangan nyata perusahaan asing menghadapi regulasi ketat di India, terutama di sektor keuangan yang sedang berkembang cepat.
Nikunj Ohri: Investigasi ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat atas praktik pembayaran komisi di industri asuransi untuk mencegah penyalahgunaan sistem pajak.
--------------------
What's Next: Aviva India kemungkinan akan mengalami tekanan hukum dan reputasi yang berkelanjutan, yang dapat mempengaruhi ekspansi dan strategi bisnisnya di pasar asuransi India ke depan.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/business/finance/avivas-india-arm-hit-with-75-million-fine-fake-invoice-scheme-order-shows-2025-02-16/
[1] https://www.reuters.com/business/finance/avivas-india-arm-hit-with-75-million-fine-fake-invoice-scheme-order-shows-2025-02-16/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Aviva India?A
Aviva India dituduh membuat invois palsu untuk membayar komisi ilegal dan mengklaim kredit pajak yang salah.Q
Berapa jumlah pajak dan penalti yang harus dibayar Aviva?A
Aviva harus membayar $7,5 juta dalam bentuk pajak dan penalti.Q
Siapa yang memutuskan kasus pajak Aviva?A
Kasus pajak Aviva diputuskan oleh komisaris pajak Aditya Singh Yadav.Q
Apa yang dilakukan Aviva untuk menghindari pajak?A
Aviva menggunakan sistem invois palsu dan pembayaran tunai untuk menghindari pajak.Q
Apa tanggapan Aviva terhadap tuduhan tersebut?A
Aviva menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan akan mengajukan banding.