Courtesy of NatureMagazine

Terobosan Superkonduktor Nikel: Menuju Teknologi Lebih Efisien di Suhu Tinggi

18 Feb 2025, 07.00 WIB

284 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penemuan nikelat sebagai superkonduktor membuka peluang baru dalam penelitian material.
Meningkatkan temperatur kritis nikelat dapat mengubah cara teknologi beroperasi dan mengurangi biaya.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar universitas dalam memahami fenomena fisika yang kompleks.

Para ilmuwan sangat bersemangat dengan penemuan baru tentang superkonduktor yang mengandung nikel. Penelitian yang dilakukan di Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen, China, menunjukkan bahwa senyawa nikel dapat menghantarkan listrik tanpa hambatan pada suhu yang relatif tinggi, yaitu 45 kelvin (-228 °C), tanpa perlu tekanan tinggi. Penemuan ini memberikan harapan untuk mengembangkan superkonduktor yang dapat berfungsi pada suhu ruangan, yang akan membuat teknologi seperti pencitraan resonansi magnetik menjadi lebih murah dan efisien.

Meskipun cara kerja superkonduktor yang tidak biasa ini pada suhu yang lebih hangat masih menjadi misteri, peneliti percaya bahwa dengan mempelajari nikelat, mereka dapat memahami lebih baik bagaimana superkonduktor berfungsi. Sejak 2019, para ilmuwan telah menemukan bahwa senyawa nikel menunjukkan tanda-tanda superkonduktivitas, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa kristal nikelat dapat kehilangan hambatan pada suhu tertentu dan mengusir medan magnet. Meningkatkan suhu kritis di mana superkonduktivitas terjadi adalah prioritas bagi para peneliti untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik di masa depan.

Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00450-3

Analisis Kami

"Penemuan ini menandai langkah maju penting dalam riset superkonduktor yang selama ini dibatasi oleh suhu operasi yang sangat rendah. Namun, tantangan besar masih ada untuk meningkatkan suhu kritis agar teknologi ini benar-benar dapat revolusioner dan diaplikasikan secara praktis di berbagai bidang."

Analisis Ahli

Dafeng Li

"Meningkatkan suhu kritis superkonduktor nikel sangat penting agar bisa memberikan manfaat nyata bagi aplikasi teknologi."

Lilia Boeri

"Kemampuan tuning eksperimental pada nikelat membuka jalan baru untuk memahami mekanisme superkonduktivitas tak konvensional."

Zhuoyu Chen

"Fokus utama adalah mengoptimalkan pertumbuhan dan komposisi material untuk menaikkan temperatur kritis superkonduktor nikel."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, akan muncul pengembangan material superkonduktor nikel dengan suhu kritis yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan secara luas pada teknologi yang memerlukan superkonduktivitas tanpa pendinginan ekstrem.

Pertanyaan Terkait

Apa yang ditemukan oleh para fisikawan di Southern University of Science and Technology?

Para fisikawan di Southern University of Science and Technology menemukan bahwa senyawa yang mengandung nikel dapat menghantarkan listrik tanpa resistensi pada temperatur 45 kelvin.

Mengapa nikelat dianggap sebagai superkonduktor yang tidak konvensional?

Nikelat dianggap sebagai superkonduktor yang tidak konvensional karena dapat beroperasi pada tekanan dan temperatur ambien, mirip dengan kuprat dan pniktida.

Apa harapan para peneliti terkait temperatur kritis nikelat?

Para peneliti berharap dapat meningkatkan temperatur kritis nikelat agar lebih berguna untuk aplikasi praktis.

Siapa Dafeng Li dan apa kontribusinya dalam penelitian ini?

Dafeng Li adalah seorang fisikawan di City University of Hong Kong yang berkontribusi dalam penelitian superkonduktor dan berharap untuk meningkatkan temperatur kritis material ini.

Apa dampak potensial dari superkonduktor pada teknologi seperti pencitraan resonansi magnetik?

Superkonduktor dapat membuat teknologi seperti pencitraan resonansi magnetik menjadi lebih murah dan efisien.