Courtesy of TechCrunch

OpenAI mungkin memberikan hak suara khusus kepada dewan untuk menghindari upaya pengambilalihan.

19 Feb 2025, 00.27 WIB

64 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

OpenAI berusaha melindungi diri dari pengambilalihan dengan memberikan hak suara khusus kepada dewan nonprofit.
Elon Musk memimpin tawaran untuk membeli OpenAI dengan nilai yang sangat tinggi.
OpenAI sedang dalam proses konversi menjadi korporasi manfaat publik dan berjanji untuk menyelesaikannya pada akhir 2026.

OpenAI sedang mempertimbangkan untuk memberikan hak suara khusus kepada dewan non-profitnya agar dapat melindungi diri dari upaya pengambilalihan yang tidak diinginkan di masa depan. Hak suara ini akan memungkinkan dewan untuk mengesampingkan keputusan dari investor besar, sehingga tetap memiliki kekuasaan meskipun OpenAI beralih menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. OpenAI awalnya didirikan sebagai organisasi non-profit sebelum mengubah strukturnya menjadi "capped-profit" pada tahun 2019 dan kini sedang dalam proses menjadi perusahaan yang memberikan manfaat publik.

Baru-baru ini, sekelompok investor yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk menawarkan untuk membeli OpenAI dengan harga Rp 1.60 quadriliun ($97,4 miliar) , tetapi tawaran tersebut ditolak oleh dewan OpenAI. Meskipun begitu, situasi ini bisa mempengaruhi rencana OpenAI ke depan. OpenAI berencana untuk memisahkan bagian non-profitnya, yang akan memiliki staf dan tim kepemimpinan sendiri, sehingga bagian yang berorientasi pada keuntungan dapat fokus pada pengelolaan bisnis dan operasionalnya. OpenAI berjanji kepada para investornya untuk menyelesaikan proses ini sebelum akhir tahun 2026.

Sumber: https://techcrunch.com/2025/02/18/openai-may-give-board-special-voting-rights-to-ward-off-takeover-attempts/