Courtesy of Axios
Grok 3: Chatbot Elon Musk yang Klaim Lebih Berani Tapi Tetap Seimbang
19 Feb 2025, 16.04 WIB
292 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Grok 3 berusaha untuk memberikan jawaban yang lebih bebas dan tidak terikat pada norma politik.
- Chatbot ini menunjukkan kecenderungan untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dalam isu-isu kontroversial.
- Perbandingan antara Grok 3 dan ChatGPT menunjukkan perbedaan dalam pendekatan terhadap pertanyaan sensitif.
Elon Musk mengklaim bahwa chatbot baru dari xAI, Grok 3, lebih canggih dan lebih "based" dibandingkan pendahulunya. Dalam uji coba awal, Grok 3 memberikan jawaban yang lebih seimbang dan terkadang lebih berani dalam menjawab pertanyaan kontroversial. Misalnya, saat ditanya tentang pemilihan presiden 2020, Grok 3 menyatakan bahwa Joe Biden menang, dan saat ditanya tentang wanita transgender, Grok menjelaskan bahwa pandangan bisa berbeda tergantung pada perspektif yang diambil.
Namun, meskipun Grok 3 terkadang menggunakan kata-kata yang lebih tajam, banyak jawabannya tetap mainstream. Misalnya, saat ditanya tentang program DEI (Diversity, Equity, and Inclusion), Grok 3 menjelaskan bahwa program tersebut tidak secara inheren rasis, tetapi bisa menjadi rasis jika hanya fokus pada ras. Grok 3 juga lebih terbuka untuk membahas teori konspirasi sebagai topik yang sah, tetapi tetap memberikan pandangan yang seimbang tanpa memihak satu sisi.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/02/19/grok-3-elon-musk-xai-edgy-based-chatgpt
[1] https://www.axios.com/2025/02/19/grok-3-elon-musk-xai-edgy-based-chatgpt
Analisis Kami
"Grok 3 menunjukkan langkah maju dalam menghadirkan AI dengan perspektif yang lebih berani namun tetap berhati-hati, sebuah kombinasi yang sulit dicapai oleh kebanyakan chatbot saat ini. Namun klaim 'based' Elon Musk lebih bersifat pemasaran, karena AI ini masih tetap menghindari jawaban ekstrem yang bisa merugikan keberimbangan informasi."
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Pengembangan AI yang mencoba menyeimbangkan keberanian dan tanggung jawab dalam menjawab pertanyaan merupakan pendekatan penting agar teknologi dapat diterima secara luas dan menghindari penyebaran misinformasi."
Fei-Fei Li
"AI dengan kemampuan untuk menampilkan berbagai perspektif memang berpotensi meningkatkan pemahaman pengguna, tapi tetap perlu ada kontrol agar AI tidak menguatkan narasi ekstrem atau konspirasi tanpa dasar yang kuat."
Prediksi Kami
Grok 3 kemungkinan akan terus dikembangkan untuk meningkatkan keseimbangan antara kebebasan berbicara dan keakuratan informasi, namun berpotensi menimbulkan kontroversi jika terlalu menonjolkan sisi kontroversial dalam jawabannya.