Courtesy of YahooFinance

Kebangkrutan Nikola: Pelajaran Penting dari Startup Truk Listrik yang Gagal

20 Feb 2025, 00.39 WIB

57 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebangkrutan Nikola menunjukkan tantangan besar dalam industri kendaraan listrik.
Skandal penipuan dapat menghancurkan reputasi dan keberlangsungan perusahaan.
Hanya sedikit startup EV yang berhasil mencapai profitabilitas, dengan Tesla sebagai pengecualian utama.

Perusahaan startup truk listrik Nikola baru-baru ini mengajukan kebangkrutan setelah menghadapi skandal penipuan besar dan kehabisan uang. Nikola, yang pernah bernilai lebih dari Rp 493.35 triliun ($30 miliar) , mengalami masalah setelah pendirinya, Trevor Milton, dituduh menipu investor tentang teknologi dan bisnis perusahaan. Meskipun sempat mendapatkan kontrak untuk menjual truk, perusahaan ini mengalami kesulitan setelah beberapa truknya terbakar dan akhirnya tidak berhasil mengkomersialkan teknologinya.

Kebangkrutan Nikola menunjukkan betapa sulitnya membangun bisnis kendaraan listrik yang menguntungkan. Banyak startup kendaraan listrik lainnya, seperti Fisker dan Canoo, juga mengalami kebangkrutan karena masalah produksi dan keuangan. Meskipun Tesla berhasil menjadi perusahaan kendaraan listrik yang menguntungkan, banyak perusahaan lain masih berjuang untuk bertahan di pasar yang kompetitif ini.

--------------------

Analisis Kami: Kejatuhan Nikola menunjukkan bahwa hype dan nilai pasar yang besar tidak cukup untuk menutup kekurangan dalam teknologi dan manajemen perusahaan. Industri EV masih sangat sulit untuk dikuasai oleh pemain baru tanpa inovasi nyata dan modal yang besar, terutama di segmen kendaraan berat yang penuh tantangan.

--------------------

Analisis Ahli:

Sam Fiorani: Transisi ke kendaraan listrik berjalan lebih lambat dari yang diprediksi, dan segmen kendaraan komersial sangat sulit untuk ditembus karena kebutuhan teknis yang tinggi serta tantangan logistik.

--------------------

What's Next: Lebih banyak startup EV yang tidak mampu bertahan secara finansial akan mengajukan kebangkrutan atau diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar, sementara hanya sedikit yang akan menjadi profitabel dalam jangka panjang.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-electric-truck-maker-once-173907310.html