Courtesy of YahooFinance
Startup Nikola Ajukan Kebangkrutan Setelah Gagal Kuasai Truk Listrik dan Hidrogen
20 Feb 2025, 04.54 WIB
149 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Nikola mengalami kebangkrutan setelah menghadapi berbagai tantangan dan keraguan tentang teknologi.
- Trevor Milton, pendiri Nikola, dihukum karena penipuan yang berdampak negatif pada perusahaan.
- Perusahaan lain di industri kendaraan listrik juga menghadapi kesulitan serupa, seperti Rivian dan Lucid Motors.
Nikola, sebuah startup yang berusaha membangun armada truk berat listrik, telah mengajukan kebangkrutan dan berencana untuk menutup operasinya. Didirikan pada tahun 2015 dan go public pada tahun 2020, perusahaan ini mengalami penurunan harga saham yang tajam setelah muncul keraguan tentang teknologi yang mereka kembangkan. Masalah semakin parah ketika pendiri Nikola, Trevor Milton, dihukum karena penipuan pada tahun 2022 karena membuat pernyataan palsu tentang truk listrik dan hidrogen yang mereka kembangkan.
Baca juga: Ford Investasi Rp 32.89 triliun ($2 Miliar) Ubah Pabrik Jadi Pusat Produksi Mobil Listrik Terjangkau
Saat ini, Nikola memiliki sekitar Rp 772.91 miliar ($47 juta) dalam kas dan berencana menggunakan sebagian dana tersebut untuk mendukung penjualan langsung dan operasi truk yang sudah ada. Meskipun telah mengeluarkan lebih dari 330 ton hidrogen dan mengirimkan 90.000 kendaraan, perusahaan ini mencatat kerugian hampir Rp 3.29 triliun ($200 juta) dalam laporan keuangannya. Nikola bukan satu-satunya perusahaan mobil listrik yang menghadapi kesulitan; beberapa startup lain juga mengalami kebangkrutan dalam beberapa tahun terakhir.
--------------------
Analisis Kami: Kegagalan Nikola menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan inovasi yang nyata dalam industri kendaraan listrik yang sangat kompetitif ini. Tanpa kepercayaan investor dan pelanggan, perusahaan yang hanya mengandalkan hype akan sulit bertahan, apalagi ketika teknologi inti mereka dipertanyakan.
--------------------
Analisis Ahli:
Elon Musk: Industri kendaraan listrik menuntut fokus kuat pada inovasi teknologi dan eksekusi yang solid, bukan hanya janji besar.
Mary Barra (CEO General Motors): Pengembangan kendaraan listrik harus dibarengi dengan strategi bisnis yang realistis dan kemitraan yang kuat untuk memastikan keberlangsungan perusahaan.
--------------------
What's Next: Industri kendaraan listrik akan semakin didominasi oleh perusahaan besar dengan modal kuat seperti Tesla, sementara banyak startup akan sulit bertahan tanpa inovasi dan transparansi yang kuat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/electric-truck-startup-nikola-files-215430304.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/electric-truck-startup-nikola-files-215430304.html