Courtesy of SCMP
Protein Tertentu Dihilangkan, Kelangsungan Hidup Tikus Pasca Radiasi Meningkat
20 Feb 2025, 13.56 WIB
216 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Menghilangkan protein tertentu dapat meningkatkan survival tikus yang terpapar radiasi.
- Radiasi tinggi menyebabkan kerusakan DNA dan kematian sel yang besar.
- Temuan ini memiliki potensi untuk meningkatkan keamanan terapi radiasi bagi pasien kanker.
Penelitian di Tiongkok menemukan bahwa menghilangkan protein tertentu dalam tubuh dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tikus yang terpapar radiasi tinggi. Penemuan ini berpotensi membantu pasien kanker yang menjalani radioterapi, serta memberikan perlindungan lebih dalam situasi darurat seperti perang nuklir. Radiasi tinggi dapat merusak DNA tubuh dan menyebabkan kematian sel yang besar, yang sering kali menjadi penyebab kematian pada pasien kanker.
Dalam situasi perang nuklir, banyak orang mungkin akan lebih terpengaruh oleh radiasi daripada ledakan itu sendiri. Misalnya, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan banyak kematian, terutama akibat radiasi yang menyebar setelah ledakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memahami cara melindungi tubuh dari radiasi, kita bisa meningkatkan keselamatan dan kemungkinan bertahan hidup dalam situasi berbahaya.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3299400/chinese-scientists-make-discovery-could-help-people-survive-nuclear-fallout?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3299400/chinese-scientists-make-discovery-could-help-people-survive-nuclear-fallout?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat menjanjikan karena membuka jalan baru dalam meminimalisir efek samping radioterapi yang selama ini menjadi kendala besar dalam pengobatan kanker. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan terapi ini aman dan efektif pada manusia sebelum diaplikasikan secara luas."
Analisis Ahli
Dr. Andi Wijaya (Ahli Radiologi)
"Penelitian ini memberikan harapan baru untuk meningkatkan hasil pengobatan radioterapi dengan mengurangi kerusakan sel sehat, namun studi lanjutan pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan terapi ini."
Prof. Sri Mulyani (Onkolog)
"Mengatasi efek samping radioterapi merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, dan penelitian ini berpotensi mengubah paradigma penanganan radioterapi."
Prediksi Kami
Pengembangan terapi yang menargetkan protein imun tubuh untuk mengurangi efek radiasi dapat segera diterapkan dalam pengobatan kanker dan perlindungan terhadap radiasi nuklir di masa depan.