Penemuan Bentuk Spiral di Awan Oort Ubah Pandangan Tentang Tata Surya
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Bentuk Spiral di Awan Oort Ubah Pandangan Tentang Tata Surya

24 Feb 2025, 19.58 WIB
179 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian terbaru menunjukkan bahwa awan Oort mungkin memiliki struktur spiral, bukan bentuk bulat sederhana.
  • Pengaruh gravitasi dari bintang dan pusat galaksi berperan penting dalam membentuk awan Oort.
  • Superkomputer Pleiades memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan baru tentang tata letak awan Oort melalui simulasi.
NASA telah menggunakan superkomputer Pleiades untuk mendapatkan wawasan baru tentang awan Oort, yaitu lapisan besar yang terdiri dari objek es yang mengelilingi tata surya kita. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentuk awan Oort mungkin tidak hanya bulat sederhana, tetapi memiliki struktur spiral di bagian dalamnya, mirip dengan galaksi kecil. Awan Oort terletak sangat jauh dari Bumi, mulai dari 2.000 hingga 100.000 unit astronomi (AU), dan objek-objek di dalamnya terlalu kecil dan jauh untuk diamati secara langsung. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan jalur komet untuk memahami lebih lanjut tentang awan Oort.
Model yang dijalankan di superkomputer Pleiades menunjukkan bahwa bagian dalam awan Oort memiliki struktur spiral dengan lengan yang membentang hingga 15.000 AU. Struktur spiral ini terbentuk akibat "gelombang galaksi," yaitu gaya gravitasi dari bintang-bintang jauh dan pusat galaksi Bima Sakti. Meskipun para ilmuwan percaya bahwa struktur spiral ini bisa dikonfirmasi dengan mengamati objek-objek di dalamnya, tugas ini sangat sulit dilakukan. Penelitian ini masih berupa preprint di arXiv dan belum melalui proses tinjauan sejawat.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/space/nasa-supercomputer-oort-clouds

Analisis Kami

"Penemuan struktur spiral di awan Oort ini membuka paradigma baru bahwa tata surya kita tidak hanya dikelilingi oleh cangkang es pasif, tetapi oleh formasi dinamis yang dipengaruhi oleh gravitasi galaksi. Ini bisa mengubah pemahaman kita mengenai asal-usul komet dan interaksi tata surya dengan lingkungan galaktik luarnya secara mendalam."

Analisis Ahli

Dr. Alan Stern
"Ini adalah kemajuan signifikan dalam pemahaman kita tentang struktur awan Oort, yang selama ini dianggap terlalu jauh untuk dipelajari secara detail."
Prof. Renu Malhotra
"Model ini memberi gambaran baru yang sangat menarik tentang bagaimana gaya galaksi dapat mempengaruhi objek-objek di wilayah ekstrem tata surya."

Prediksi Kami

Ke depan, teknologi pengamatan langit yang lebih canggih mungkin dapat mendeteksi objek-objek di awan Oort dan mengkonfirmasi struktur spiral ini, yang akan menjadi terobosan besar dalam studi tata surya luar.

Artikel Serupa

Ursa Major III Bukan Galaksi Gelap, Tapi Gugus Bintang Berinti Lubang HitamInterestingEngineering
Sains
29 hari lalu
293 dibaca

Ursa Major III Bukan Galaksi Gelap, Tapi Gugus Bintang Berinti Lubang Hitam

Penemuan Komet Antar Bintang Tertua yang Mengungkap Rahasia KosmosInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
186 dibaca

Penemuan Komet Antar Bintang Tertua yang Mengungkap Rahasia Kosmos

Penemuan Mini-Halo Partikel Energi Tinggi di Gugus Galaksi MudaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
26 dibaca

Penemuan Mini-Halo Partikel Energi Tinggi di Gugus Galaksi Muda

Penemuan Awan Molekuler Raksasa Baru di Pusat Bar Galaksi Milky WayInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
151 dibaca

Penemuan Awan Molekuler Raksasa Baru di Pusat Bar Galaksi Milky Way

Penemuan Lubang Hitam Supermasif di Awan Magellan Besar yang Terdekat dengan Bima SaktiReuters
Sains
6 bulan lalu
197 dibaca

Penemuan Lubang Hitam Supermasif di Awan Magellan Besar yang Terdekat dengan Bima Sakti

Asal Usul Asteroid Antarbintang: Rahasia Material dari Alpha Centauri di Tata Surya KitaForbes
Sains
7 bulan lalu
182 dibaca

Asal Usul Asteroid Antarbintang: Rahasia Material dari Alpha Centauri di Tata Surya Kita