Pembuat cerutu terkemuka Kuba memecahkan rekor dengan penjualan sebesar Rp 13.60 triliun ($827 juta) pada tahun 2024.

Habanos, produsen cerutu terkemuka di Kuba, melaporkan bahwa penjualan cerutu mewah mereka mencapai rekor Rp 13.60 triliun ($827 juta) pada tahun 2024. Pendapatan ini meningkat 16% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama berkat permintaan tinggi dari pasar Asia, terutama China. Pasar Asia kini menyumbang hampir seperempat dari total penjualan Habanos. Bisnis cerutu Kuba, bersama dengan ekspor rum, merupakan salah satu industri ekspor terakhir yang berkembang di negara tersebut, yang sangat penting untuk mendapatkan mata uang asing guna membeli makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Meskipun petani Kuba menghadapi tantangan akibat kerusakan yang disebabkan oleh Badai Rafael dan Badai Ian, Habanos memastikan bahwa produksi tembakau berkualitas tinggi untuk cerutu mereka tetap terjamin. Hanya sebagian kecil dari total produksi tembakau nasional yang digunakan untuk cerutu, dan Habanos tetap berkomitmen untuk menggunakan daun tembakau terbaik. China menjadi negara dengan penjualan tertinggi, diikuti oleh Spanyol, Swiss, Inggris, dan Jerman.