Courtesy of YahooFinance

Amer Sports Prediksi Pertumbuhan Melambat pada 2025 Setelah Tahun 2024 yang Sukses

25 Feb 2025, 19.07 WIB

230 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Amer Sports mengalami penurunan proyeksi pertumbuhan penjualan untuk tahun 2025.
Arc'teryx menjadi pendorong utama pertumbuhan penjualan perusahaan.
Pasar Asia menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat bagi Amer Sports.

Amer Sports, perusahaan yang memiliki merek olahraga seperti Salomon, Arc'teryx, dan Wilson, melaporkan hasil kuartal keempat yang baik berkat penjualan Arc'teryx yang mahal. Meskipun pendapatan mereka tumbuh 23% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 26.97 triliun ($1,64 miliar) , mereka memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah untuk tahun 2025, yaitu antara 13-15%, setelah mengalami pertumbuhan 18% di tahun 2024. Saham Amer Sports turun 3% dalam perdagangan pra-pasar setelah pengumuman ini.

Perusahaan ini mencatat pertumbuhan yang kuat di Asia, dengan penjualan di Tiongkok meningkat 53,9% dan di kawasan Asia Pasifik meningkat 52,4%. Sementara itu, di Amerika, yang merupakan wilayah dengan pendapatan terbesar, pertumbuhannya mencapai 15,1%. Pendapatan total Amer Sports untuk tahun lalu mencapai Rp 85.19 triliun ($5,18 miliar) .

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/arcteryx-owner-amer-sports-sees-120707847.html

Analisis Ahli

Helen Reid

"Pertumbuhan kuat di Asia menjadi kunci bagi performa Amer Sports, namun proyeksi pertumbuhan yang konservatif memperlihatkan tantangan makroekonomi global yang memengaruhi perusahaan multinasional."

Analisis Kami

"Meskipun pertumbuhan yang melambat pada 2025 tampak sebagai tanda tantangan, fokus Amer Sports pada segmen premium seperti Arc'teryx menunjukkan mereka masih mampu memimpin pasar dengan produk berkualitas tinggi. Namun, ketergantungan pada pasar Asia dan nilai tukar harus dikelola dengan sangat hati-hati agar pertumbuhan dapat berkelanjutan."

Prediksi Kami

Amer Sports kemungkinan akan menghadapi tekanan pasar dan volatilitas harga saham akibat ekspektasi pertumbuhan yang melambat dan pengaruh negatif nilai tukar pada tahun 2025.