China mulai membangun reaktor nuklir dengan output tahunan 52 miliar kWh.
Courtesy of InterestingEngineering

China mulai membangun reaktor nuklir dengan output tahunan 52 miliar kWh.

25 Feb 2025, 21.52 WIB
185 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng merupakan langkah penting dalam ekspansi energi nuklir Tiongkok.
  • Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Desain reaktor yang digunakan mencerminkan kemajuan teknologi nuklir domestik Tiongkok.
China telah memulai pembangunan reaktor nuklir pertamanya tahun ini di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng di provinsi Guangdong. Pembangunan ini ditandai dengan pengecoran beton pertama untuk reaktor No. 1 yang menggunakan desain reaktor air bertekanan generasi ketiga, CAP1000. Pembangkit ini nantinya akan memiliki enam reaktor, dan setelah beroperasi penuh, diharapkan dapat menghasilkan sekitar 52 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahun. Ini akan membantu mengurangi ketergantungan China pada batubara dan mengurangi emisi karbon dioksida.
Proyek ini sejalan dengan komitmen China untuk mengurangi emisi karbon dan memperluas infrastruktur energi bersih. China berencana untuk membangun sepuluh unit pembangkit nuklir setiap tahun, dan pada akhir 2025, kapasitas nuklir terpasang di negara ini diperkirakan mencapai 65 gigawatt. Dengan investasi dalam teknologi nuklir yang canggih, China berusaha menjadi pemimpin dalam energi bersih dan mencapai tujuan netralitas karbon.
Sumber: https://interestingengineering.com/energy/china-lufeng1-construction-starts

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditandai dengan pengecoran beton pertama di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng?
A
Pengecoran beton pertama menandai dimulainya konstruksi reaktor No. 1 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng.
Q
Apa desain yang digunakan untuk reaktor No. 1 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng?
A
Desain yang digunakan untuk reaktor No. 1 adalah CAP1000, yang merupakan reaktor air bertekanan generasi ketiga.
Q
Berapa banyak reaktor yang akan ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng setelah selesai?
A
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng akan memiliki enam reaktor setelah selesai.
Q
Apa dampak dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Lufeng terhadap emisi karbon di Tiongkok?
A
Pembangkit ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 42,69 juta ton per tahun.
Q
Apa tujuan utama dari proyek ini dalam konteks energi bersih?
A
Tujuan utama proyek ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada batubara dan memperluas infrastruktur energi bersih di Tiongkok.

Artikel Serupa

Program Baru AS Percepat Pengujian Reaktor Nuklir Canggih Lawan ChinaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
71 dibaca

Program Baru AS Percepat Pengujian Reaktor Nuklir Canggih Lawan China

Linglong-1: Reaktor Nuklir Modular Kecil Pertama China untuk Energi BersihInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
138 dibaca

Linglong-1: Reaktor Nuklir Modular Kecil Pertama China untuk Energi Bersih

Risiko Keamanan Pembangkit Nuklir China di Tengah Ketegangan GlobalInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
59 dibaca

Risiko Keamanan Pembangkit Nuklir China di Tengah Ketegangan Global

Rekor Dunia Operasi Nonstop Pembangkit Nuklir Qinshan III dengan Teknologi CANDUInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
59 dibaca

Rekor Dunia Operasi Nonstop Pembangkit Nuklir Qinshan III dengan Teknologi CANDU

China Menuju Kepemimpinan Global dalam Kapasitas Tenaga Nuklir pada 2030InterestingEngineering
Finansial
3 bulan lalu
148 dibaca

China Menuju Kepemimpinan Global dalam Kapasitas Tenaga Nuklir pada 2030

Pabrik fusi-fisi pertama di dunia bertujuan untuk menghasilkan 100MW tenaga nuklir pada tahun 2030.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
79 dibaca

Pabrik fusi-fisi pertama di dunia bertujuan untuk menghasilkan 100MW tenaga nuklir pada tahun 2030.

Cina bertujuan untuk menghidupkan pembangkit listrik fusi-fisi pertama di dunia pada tahun 2030.SCMP
Sains
4 bulan lalu
157 dibaca

Cina bertujuan untuk menghidupkan pembangkit listrik fusi-fisi pertama di dunia pada tahun 2030.