Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- First Solar mengalami peningkatan laba dan memproyeksikan penjualan yang lebih tinggi.
- Perusahaan mengambil langkah hukum untuk melindungi paten teknologi mereka.
- Industri energi surya terus berkembang di AS berkat permintaan yang kuat untuk sumber energi bersih.
Perusahaan pembuat panel surya, First Solar, memprediksi penjualan yang lebih tinggi untuk tahun ini dan melaporkan kenaikan laba kuartal keempat. Mereka juga telah mengajukan gugatan hukum terhadap JinkoSolar karena pelanggaran paten. Saham First Solar naik 3,8% menjadi Rp 251.61 juta ($153,00) dalam perdagangan setelah jam kerja. Pemerintah Biden telah memberlakukan tarif pada impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara, yang menguntungkan perusahaan-perusahaan seperti First Solar yang memproduksi di dalam negeri.
First Solar melaporkan laba bersih sebesar Rp 6.46 triliun ($393 juta) untuk kuartal yang berakhir pada 31 Desember, meningkat sekitar 13% dibandingkan tahun lalu. Perusahaan ini memperkirakan penjualan tahun ini antara Rp 87.16 triliun ($5,3 miliar) hingga Rp 95.38 triliun ($5,8 miliar) , yang lebih tinggi dari tahun lalu dan juga di atas perkiraan Wall Street. Mereka mengklaim bahwa interaksi dengan JinkoSolar tidak membuahkan hasil, sehingga mereka merasa perlu untuk melindungi hak paten mereka melalui tindakan hukum.