Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Perubahan iklim dapat menyebabkan hilangnya lahan pertanian yang signifikan di China.
- Konversi lahan pertanian menjadi wetland dan hutan dapat mengancam keamanan pangan.
- Kebijakan perlindungan lahan pertanian perlu diperbarui untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun negara-negara memenuhi target Perjanjian Paris untuk mengatasi perubahan iklim, sekitar 35 persen lahan pertanian di China bisa hilang pada tahun 2100. Hal ini dapat mengancam keamanan pangan dan menunjukkan perlunya kebijakan perlindungan lahan pertanian yang lebih baik. Lahan pertanian di daerah penghasil biji-bijian seperti Cekungan Sichuan dan dataran utara serta timur laut China kemungkinan akan berubah menjadi lahan basah dan hutan.
Penelitian ini dilakukan oleh Gao Peichao dan timnya dari Universitas Normal Beijing, dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Science China Earth Sciences. Mereka menggunakan data dari CLUMondo untuk membuat peta yang menunjukkan berbagai jenis lahan, termasuk lahan pertanian, hutan, dan lahan basah. Perubahan besar juga diperkirakan akan terjadi di daerah pesisir selatan dan timur China, yang dapat mempengaruhi ekosistem dan kehidupan masyarakat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan akan terjadi pada lahan pertanian di China hingga tahun 2100?A
Diperkirakan 35 persen lahan pertanian di China dapat hilang hingga tahun 2100.Q
Apa dampak dari konversi lahan pertanian menjadi wetland dan hutan?A
Dampak dari konversi ini adalah potensi ancaman terhadap keamanan pangan.Q
Siapa penulis utama penelitian ini?A
Penulis utama penelitian ini adalah Gao Peichao.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari penelitian ini?A
Fokus utama dari penelitian ini adalah perubahan penggunaan lahan di China akibat perubahan iklim.Q
Mengapa penting untuk memperbarui kebijakan perlindungan lahan pertanian?A
Penting untuk memperbarui kebijakan perlindungan lahan pertanian untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian.