Courtesy of SCMP

Revisi Data Mesin F-22 Picu Perdebatan Besar di Dunia Penerbangan

04 Mar 2025, 20.00 WIB

67 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Revisi spesifikasi mesin F119 memicu diskusi tentang kinerja pesawat tempur AS.
Rasio dorong-berat yang lebih rendah menunjukkan kemungkinan bahwa mesin tersebut tidak memenuhi ekspektasi awal.
F-22 Raptor tetap menjadi tolok ukur penting dalam pengembangan teknologi penerbangan militer.

Jet tempur F-22 Raptor milik AS menjadi acuan bagi pengembang penerbangan di China. Namun, baru-baru ini terjadi perdebatan mengenai performa mesinnya, Pratt & Whitney F119, setelah informasi di Wikipedia menunjukkan penurunan rasio dorong-terhadap-beratnya sebesar 30 persen. Rasio ini sebelumnya tercatat 10:1, kini menjadi 7:1, yang menimbulkan spekulasi bahwa mesin ini mungkin tidak memenuhi harapan.

Perubahan ini juga mencakup penyesuaian data lain, seperti daya dorong maksimum dan efisiensi bahan bakar. Misalnya, daya dorong maksimum mesin kini tercatat 26.000 pon pada kekuatan menengah, dan 35.000 pon saat afterburner aktif. Hal ini membuat para pengamat mempertanyakan apakah performa mesin F119 telah dibesar-besarkan.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3300994/chinas-online-commenters-seize-drop-f-22-engine-performance-data?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Kami

"Revisi data rasio dorong-berat F119 memang memunculkan pertanyaan serius soal klaim kinerja mesin yang selama ini dijadikan tolok ukur. Ini menandakan betapa pentingnya validasi data teknis dan kemungkinan bahwa pengembangan teknologi masa depan harus lebih realistis agar tidak terjebak pada buzzword atau klaim yang tidak sesuai kenyataan."

Analisis Ahli

Dr. Wang Jian (ahli kedirgantaraan Tiongkok)

"Penurunan rasio dorong-berat ini mengindikasikan bahwa mesin jet tempur lawas seperti F119 memiliki keterbatasan yang perlu kita pelajari untuk melompati batasan tersebut dalam pengembangan teknologi baru kami."

Prediksi Kami

Revisi ini kemungkinan akan memacu China dan negara lain untuk meningkatkan transparansi data teknis dan berupaya mengembangkan mesin jet tempur dengan spesifikasi lebih nyata dan andal, sehingga persaingan teknologi udara menjadi lebih ketat.