Courtesy of YahooFinance

Bagaimana Perang Tarif Trump Hancurkan Kenaikan Saham Pasca-Pemilu

05 Mar 2025, 02.29 WIB

58 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebijakan tarif Trump telah menyebabkan ketidakpastian di pasar saham.
Indeks S&P 500 dan sektor-sektor tertentu mengalami penurunan signifikan sejak pemilihan.
Kepercayaan investor dipengaruhi oleh data ekonomi yang lemah dan kebijakan yang tidak pasti.

Beberapa bulan yang lalu, pasar saham AS mencapai rekor tertinggi setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden, dengan harapan kebijakan pro-bisnis dan pemotongan pajak. Namun, saat ini, pasar saham mengalami penurunan yang signifikan karena ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan negara lain seperti Kanada, Meksiko, dan China. Indeks S&P 500, misalnya, telah kehilangan sekitar Rp 54.27 quadriliun ($3,3 triliun) dari nilai pasar sejak mencapai puncaknya pada Februari. Data ekonomi yang lemah dan kekhawatiran tentang inflasi juga membuat investor khawatir, sehingga mereka mulai berpikir bahwa berita buruk untuk ekonomi juga berarti berita buruk untuk saham.

Sektor-sektor yang awalnya diharapkan akan berkembang di bawah pemerintahan Trump, seperti perusahaan kecil dan energi, juga mengalami penurunan. Meskipun ada beberapa sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan, seperti keuangan, banyak investor merasa tidak yakin tentang masa depan ekonomi. Selain itu, cryptocurrency seperti Bitcoin juga kehilangan nilai yang signifikan. Secara keseluruhan, pasar saham dan ekonomi AS saat ini menghadapi tantangan besar setelah euforia pasca pemilihan presiden.

--------------------

Analisis Kami: Perang tarif yang berkelanjutan dan ketidakpastian kebijakan menimbulkan tekanan berat pada pasar saham dan kepercayaan bisnis, tanda bahwa kepemimpinan dan strategi ekonomi harus segera diperbaiki untuk mencegah kerugian yang lebih dalam. Tanpa penanganan yang tepat, tekanan stagflasi bisa membatasi peluang pemulihan ekonomi dan mendorong volatilitas pasar yang lebih tinggi di masa depan.

--------------------

Analisis Ahli:

Jonas Goltermann: Pasar yang tadinya optimis tentang kebijakan Trump kini mulai kehilangan momentum karena ketidakpastian kebijakan dan data ekonomi yang melemah, menunjukkan bahwa narasi 'Trump trade' sudah mulai runtuh.

Stuart Kaiser: Penurunan tingkat suku bunga terjadi karena alasan yang kurang menguntungkan, yaitu kekhawatiran terhadap pelemahan ekonomi akibat perang tarif, bukan karena perbaikan fundamental ekonomi.

--------------------

What's Next: Kondisi pasar yang memburuk dan risiko stagflasi kemungkinan akan memaksa Federal Reserve menurunkan suku bunga dalam beberapa pertemuan mendatang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/the-trump-trade-dominated-markets-post-election-its-now-floundering--and-heres-why-192921053.html