DataBank Memilih Tetap Privat Di Tengah Gelombang AI yang Meningkat Pesat
Courtesy of Axios

DataBank Memilih Tetap Privat Di Tengah Gelombang AI yang Meningkat Pesat

05 Mar 2025, 23.54 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • DataBank memilih untuk tetap swasta untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
  • Pasar sekuritisasi memberikan DataBank akses ke modal dengan biaya rendah.
  • Keterbatasan tenaga kerja dan tarif dapat mempengaruhi operasi dan biaya DataBank.
DataBank adalah perusahaan yang telah beroperasi selama 20 tahun dan kini memiliki lebih dari 65 pusat data. Mereka mendapatkan banyak investasi dari perusahaan swasta dan tidak berencana untuk go public atau menjual sahamnya kepada publik. CEO Raul Martynek menjelaskan bahwa ada beberapa alasan untuk keputusan ini. Pertama, mereka menggunakan pasar sekuritas yang memungkinkan mereka mengemas properti dan kontrak pelanggan menjadi obligasi yang dapat dijual dengan biaya modal yang rendah. Kedua, meskipun pusat data menghasilkan banyak uang, mereka juga perlu terus membangun, dan jika go public, mereka mungkin harus mengurangi rencana pertumbuhan mereka.
Selain itu, DataBank juga memanfaatkan pasar sekunder untuk memberikan likuiditas kepada investor dan karyawan tanpa harus melakukan IPO. Namun, mereka menghadapi tantangan seperti kekurangan tenaga kerja dan tarif yang dapat meningkatkan biaya bahan bangunan. Martynek percaya bahwa meskipun ada perusahaan lain yang mungkin go public, itu bisa menjadi keputusan yang buruk.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/03/05/databank-ai-ipo-private-equity

Analisis Ahli

Mary Meeker
"Perusahaan teknologi dengan aset fisik kapital intensif seperti data center memang memiliki model keuangan unik yang berbeda dari perusahaan teknologi murni, dan menjaga fleksibilitas pendanaan adalah kunci untuk pertumbuhan jangka panjang."
Ben Thompson
"Menjadi publik bukan satu-satunya cara untuk sukses bagi perusahaan teknologi dan infrastruktur, terutama bila ada mekanisme pasar privat yang kaya dan efisien."

Analisis Kami

"Keputusan DataBank untuk menghindari pasar publik sangat cerdas mengingat tekanan jangka pendek yang biasanya dibawa oleh IPO bisa sangat membatasi inovasi dan ekspansi di bisnis pusat data. Selain itu, pendekatan keuangan mereka yang memaksimalkan pasar sekunder dan sekuritisasi menunjukkan pemahaman mendalam tentang industri dan pasar modal yang unik bagi aset teknologi tinggi ini."

Prediksi Kami

Meski kemungkinan ada perusahaan pusat data yang akhirnya go public, banyak yang akan menyesal karena tekanan pasar publik dapat menghambat pertumbuhan agresif di sektor ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa alasan utama DataBank tidak berencana untuk go public?
A
DataBank tidak berencana untuk go public karena mereka ingin mempertahankan pertumbuhan dan menggunakan pasar sekuritisasi untuk mendapatkan modal dengan biaya rendah.
Q
Bagaimana DataBank memanfaatkan pasar sekunder?
A
DataBank memanfaatkan pasar sekunder untuk memberikan likuiditas kepada investor dan karyawan tanpa harus melakukan IPO.
Q
Apa tantangan yang dihadapi DataBank terkait keterbatasan tenaga kerja?
A
Tantangan yang dihadapi DataBank terkait keterbatasan tenaga kerja adalah kurangnya tenaga ahli seperti teknisi listrik dan insinyur mekanik di pasar tertentu.
Q
Mengapa tarif Trump dapat mempengaruhi DataBank?
A
Tarif Trump dapat meningkatkan harga dan mengganggu rantai pasokan untuk bahan konstruksi yang diperlukan oleh DataBank.
Q
Apa yang dikatakan Raul Martynek tentang keputusan untuk go public?
A
Raul Martynek percaya bahwa meskipun ada kemungkinan perusahaan lain akan go public, itu akan menjadi keputusan yang buruk.