Courtesy of SCMP

CEO Perusahaan Teknologi Besar AS Bahas Tarif dan Aturan Ekspor dengan Pemerintah

06 Mar 2025, 15.45 WIB

147 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pertemuan antara CEO perusahaan teknologi dan pemerintahan AS berfokus pada kebijakan perdagangan.
Tarif impor dapat mempengaruhi biaya dan rantai pasokan perusahaan teknologi.
Perusahaan teknologi mencari kejelasan mengenai pembatasan ekspor teknologi canggih.

Sekelompok CEO dari perusahaan teknologi besar seperti HP, Intel, IBM, dan Qualcomm berencana untuk bertemu dengan pemerintahan Trump pada hari Senin. Mereka ingin membahas masalah kebijakan perdagangan dan produksi di AS, terutama karena adanya kemungkinan tarif impor dan aturan ekspor yang lebih ketat yang dapat mempengaruhi bisnis mereka. HP telah mengonfirmasi kehadirannya, sementara perusahaan lain belum memberikan komentar.

Pertemuan ini penting karena kebijakan baru dari pemerintah dapat membuat biaya produksi di negara seperti China menjadi lebih mahal dan mengganggu rantai pasokan. Selain itu, perusahaan teknologi juga ingin mendapatkan kepastian mengenai batasan yang mungkin diberlakukan pada ekspor teknologi canggih untuk pusat data kecerdasan buatan (AI) yang sedang dibangun di seluruh dunia.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3301300/trump-set-meet-us-tech-leaders-next-week-amid-new-tariffs-stricter-export-rules?module=top_story&pgtype=section

Analisis Kami

"Pertemuan ini menunjukkan kekhawatiran serius dari perusahaan teknologi AS yang bergantung pada rantai pasok global, terutama China, untuk produksi dan inovasi teknologi mereka. Kebijakan proteksionis yang diterapkan tanpa dialog yang transparan akan merugikan daya saing perusahaan teknologi AS di pasar internasional."

Analisis Ahli

Andrew Ng

"Kebijakan ekspor yang ketat akan memperlambat kemajuan AI secara global. Perusahaan perlu kebijakan yang mendukung kolaborasi internasional untuk teknologi maju."

Prediksi Kami

Jika tarif impor dan pembatasan ekspor diberlakukan tanpa kompromi, perusahaan teknologi besar akan menghadapi kenaikan biaya produksi dan kemungkinan harus menggeser rantai pasoknya, yang dapat menghambat inovasi dan ekspansi global dalam jangka menengah.