Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Penemuan Kawah Meteorit Tertua Ungkap Sejarah Awal Bumi 3,5 Miliar Tahun Lalu
Courtesy of InterestingEngineering
Sains
Astronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa

Penemuan Kawah Meteorit Tertua Ungkap Sejarah Awal Bumi 3,5 Miliar Tahun Lalu

06 Mar 2025, 17.32 WIB
113 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan krater meteorit tertua memberikan wawasan baru tentang sejarah awal Bumi.
  • Shatter cones adalah bukti penting dari dampak meteorit yang terjadi di masa lalu.
  • Dampak meteorit mungkin berkontribusi pada pembentukan lingkungan yang mendukung kehidupan awal.
Penelitian terbaru dari Universitas Curtin menemukan kawah meteorit tertua di dunia yang berusia 3,5 miliar tahun, terletak di North Pole Dome, wilayah Pilbara, Australia Barat. Sebelumnya, kawah tertua yang diketahui berusia 2,2 miliar tahun. Penemuan ini memberikan wawasan tentang masa awal Bumi yang dipenuhi dengan dampak besar dari meteorit, yang berperan penting dalam pembentukan kehidupan dan benua. Bukti dari kawah ini termasuk formasi batuan berbentuk kerucut yang disebut shatter cones, yang terbentuk akibat gelombang kejut dari tabrakan meteorit yang sangat cepat.
Baca juga: Bumi Bocor? Material Inti Mengalir ke Mantel Lewat Dua 'Blob' Raksasa
Bumi pada masa itu sangat berbeda dengan sekarang, sering mengalami letusan gunung berapi dan tidak memiliki lapisan ozon. Penemuan kawah ini dapat membantu ilmuwan memahami lebih baik bagaimana kehidupan awal muncul, karena dampak meteorit mungkin menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kehidupan mikroba. Selain itu, energi besar dari tabrakan ini juga dapat mempengaruhi pembentukan kerak Bumi, yang berpotensi membentuk inti benua yang stabil. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan kawah tumbukan ini merupakan terobosan besar yang tidak hanya mengisi kekosongan dalam catatan geologi awal Bumi, tapi juga menegaskan pentingnya energi tumbukan kosmik dalam membentuk kerak bumi serta lingkungan awal yang mendukung kehidupan. Kajian lebih mendalam terhadap kawah ini dapat memberikan informasi kritis mengenai interaksi antara proses geologi dan biologis di kala primitif tersebut.
--------------------
Analisis Ahli:
Professor Tim Johnson: Penemuan ini membuka babak baru dalam memahami sejarah tumbukan meteorit dan memberikan dasar untuk mencari kawah-kawah kuno lainnya yang telah hilang atau terlindungi oleh proses geologi.
Professor Chris Kirkland: Energi dari tumbukan ini sangat penting dalam menjelaskan proses pembentukan kerak bumi dan mungkin memengaruhi mekanisme naiknya magma, yang berkontribusi pada stabilitas kerak benua.
--------------------
Baca juga: Bagaimana Runtuhnya Medan Magnet Bumi 41 Ribu Tahun Lalu Ubah Cara Hidup Manusia Purba
What's Next: Kemungkinan akan ditemukan lebih banyak kawah tumbukan kuno lain yang bisa membuka pemahaman lebih dalam mengenai sejarah awal Bumi dan proses pembentukan kontinental serta asal-usul kehidupan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/world-oldest-meteorite-impact-crater-found

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti dari Curtin University?
A
Peneliti dari Curtin University menemukan krater dampak meteorit tertua di dunia yang berusia 3,5 miliar tahun.
Q
Berapa usia krater dampak meteorit yang ditemukan?
A
Krater dampak meteorit yang ditemukan berusia 3,5 miliar tahun, menjadikannya krater tertua yang diketahui di Bumi.
Q
Apa itu shatter cones dan bagaimana mereka terbentuk?
A
Shatter cones adalah formasi batuan berbentuk kerucut yang terbentuk oleh gelombang kejut dari dampak meteorit yang sangat cepat.
Q
Mengapa lingkungan awal Bumi berbeda dari sekarang?
A
Lingkungan awal Bumi sangat berbeda karena sering terjadi letusan vulkanik dan tidak memiliki lapisan ozon.
Q
Apa dampak dari penemuan krater ini terhadap pemahaman kita tentang sejarah Bumi?
A
Penemuan krater ini memberikan wawasan baru tentang sejarah dampak Bumi dan bagaimana kehidupan awal mungkin muncul.

Artikel Serupa

Penemuan Batuan Tertua di Dunia Berusia 4,16 Miliar Tahun di Kanada
Penemuan Batuan Tertua di Dunia Berusia 4,16 Miliar Tahun di Kanada
Dari CNBCIndonesia
Batuan Tertua di Bumi Ditemukan di Quebec Berusia 4,16 Miliar Tahun
Batuan Tertua di Bumi Ditemukan di Quebec Berusia 4,16 Miliar Tahun
Dari InterestingEngineering
Batuan Tertua di Dunia Ungkap Rahasia Bumi 4,16 Miliar Tahun Lalu
Batuan Tertua di Dunia Ungkap Rahasia Bumi 4,16 Miliar Tahun Lalu
Dari NatureMagazine
Penemuan Mineral Siderit Buktikan Mars Dulu Hangat dan Basah
Penemuan Mineral Siderit Buktikan Mars Dulu Hangat dan Basah
Dari Reuters
Bagaimana pH Lautan Awal Bumi Berubah dari Asam ke Netral Demi Kehidupan
Bagaimana pH Lautan Awal Bumi Berubah dari Asam ke Netral Demi Kehidupan
Dari Forbes
Penemuan Mengejutkan: Permukaan Inti Bumi Bagian Dalam Berubah dan Memengaruhi Rotasi
Penemuan Mengejutkan: Permukaan Inti Bumi Bagian Dalam Berubah dan Memengaruhi Rotasi
Dari InterestingEngineering
Penemuan Batuan Tertua di Dunia Berusia 4,16 Miliar Tahun di KanadaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
54 dibaca

Penemuan Batuan Tertua di Dunia Berusia 4,16 Miliar Tahun di Kanada

Batuan Tertua di Bumi Ditemukan di Quebec Berusia 4,16 Miliar TahunInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
46 dibaca

Batuan Tertua di Bumi Ditemukan di Quebec Berusia 4,16 Miliar Tahun

Batuan Tertua di Dunia Ungkap Rahasia Bumi 4,16 Miliar Tahun LaluNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
79 dibaca

Batuan Tertua di Dunia Ungkap Rahasia Bumi 4,16 Miliar Tahun Lalu

Penemuan Mineral Siderit Buktikan Mars Dulu Hangat dan BasahReuters
Sains
4 bulan lalu
61 dibaca

Penemuan Mineral Siderit Buktikan Mars Dulu Hangat dan Basah

Bagaimana pH Lautan Awal Bumi Berubah dari Asam ke Netral Demi KehidupanForbes
Sains
6 bulan lalu
203 dibaca

Bagaimana pH Lautan Awal Bumi Berubah dari Asam ke Netral Demi Kehidupan

Penemuan Mengejutkan: Permukaan Inti Bumi Bagian Dalam Berubah dan Memengaruhi RotasiInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
173 dibaca

Penemuan Mengejutkan: Permukaan Inti Bumi Bagian Dalam Berubah dan Memengaruhi Rotasi