Courtesy of Wired
Ikhtisar 15 Detik
- BYD meluncurkan sistem ADAS bernama God’s Eye yang akan menjadi standar di banyak model mobilnya.
- Persaingan di pasar mobil listrik China semakin ketat dengan kehadiran teknologi otonomi dari berbagai produsen.
- Meskipun ada kemajuan dalam teknologi ADAS, masih ada kekhawatiran tentang keselamatan dan efektivitas sistem yang ada.
BYD, produsen mobil listrik terbesar di China, baru saja meluncurkan sistem bantuan pengemudi canggih bernama "God's Eye" yang akan dipasang secara standar di 21 dari 30 model mobilnya. Sistem ini memiliki tiga tingkat: baik, lebih baik, dan terbaik, dan akan tersedia di semua model, termasuk yang termurah seharga Rp 156.23 juta ($9,500) . Meskipun sistem ini menawarkan fitur seperti parkir otomatis dan pengemudian adaptif, beberapa ahli menganggap nama "God's Eye" terlalu berlebihan dan bisa menyesatkan, mirip dengan sistem Tesla yang disebut Full Self-Driving (FSD).
Sistem God’s Eye ini masih memerlukan pengawasan dari pengemudi dan tidak sepenuhnya otonom. Meskipun BYD mengklaim telah mendapatkan lisensi untuk pengujian mengemudi Level 3, beberapa pesaing seperti XPeng dan Li Auto juga sedang mengembangkan sistem serupa. Banyak pengamat industri merasa bahwa sistem BYD masih jauh dari sempurna dan bisa menyebabkan pengemudi merasa terlalu percaya diri, yang berpotensi berbahaya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu God’s Eye yang diluncurkan oleh BYD?A
God’s Eye adalah sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) yang menawarkan berbagai tingkat teknologi untuk membantu pengemudi, termasuk fitur parkir otomatis dan pengendalian kecepatan adaptif.Q
Bagaimana BYD memposisikan dirinya di pasar mobil listrik?A
BYD memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar mobil listrik di China dengan menguasai 27 persen pangsa pasar dan menawarkan teknologi ADAS secara gratis pada banyak model mobilnya.Q
Apa perbedaan antara sistem ADAS L2+ dan Level 3?A
Sistem ADAS L2+ memerlukan pengawasan dari pengemudi, sedangkan Level 3 diharapkan dapat beroperasi secara lebih mandiri dengan sedikit intervensi dari pengemudi.Q
Mengapa Tesla menghadapi tantangan di pasar China?A
Tesla menghadapi tantangan di pasar China karena belum mendapatkan izin untuk sistem Full Self-Driving (FSD) dan harus bersaing dengan produsen lokal yang lebih inovatif.Q
Apa yang dikatakan para ahli tentang efektivitas sistem God’s Eye?A
Para ahli menganggap sistem God’s Eye dari BYD masih memiliki kekurangan dan tidak seefektif sistem dari pesaing seperti Huawei dan Xpeng.