Klon Raksasa Rumput Laut di Laut Baltik dan Risiko Perubahan Iklim
Courtesy of InterestingEngineering

Klon Raksasa Rumput Laut di Laut Baltik dan Risiko Perubahan Iklim

07 Mar 2025, 15.07 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan klon bladderwrack terbesar menunjukkan pentingnya penelitian genetik dalam memahami ekosistem laut.
  • Reproduksi aseksual dapat memperluas populasi tetapi juga membawa risiko terkait dengan homogenitas genetik.
  • Penemuan spesies baru di Estonia menyoroti pentingnya keanekaragaman genetik dalam menjaga kesehatan ekosistem laut.
Para ahli biologi laut di Universitas Gothenburg telah menemukan organisme klonal terbesar di dunia, yaitu sejenis rumput laut bernama bladderwrack (Fucus vesiculosus) yang membentang lebih dari 482.80 km (300 mil) di sepanjang pantai Baltik Swedia. Penelitian menunjukkan bahwa populasi rumput laut ini adalah satu klon yang berkembang biak secara aseksual. Bladderwrack sangat penting bagi ekosistem Laut Baltik karena membentuk hutan bawah air yang menjadi habitat bagi berbagai organisme laut, seperti moluska dan krustasea. Namun, karena reproduksi klonal ini, keragaman genetiknya rendah, yang dapat membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan akibat perubahan iklim.
Selain itu, selama penelitian ini, para peneliti juga menemukan spesies rumput laut baru di pantai Estonia yang hanya berkembang biak secara seksual. Spesies baru ini memiliki ciri morfologi dan reproduksi yang berbeda dari bladderwrack, dan menunjukkan pentingnya keragaman genetik dalam menjaga populasi laut yang sehat dan tangguh. Penemuan ini menyoroti jalur evolusi yang rumit dari makroalga laut dan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di lautan.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan klon raksasa bladderwrack ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman genetika dalam konservasi ekosistem laut. Namun, ketergantungan pada reproduksi aseksual dapat menjadi bumerang dalam menghadapi perubahan iklim yang cepat dan menantang keberlangsungan habitat penting ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Ricardo Pereyra: Dominasi klon ini memperlihatkan bagaimana reproduksi aseksual memungkinkan ekspansi besar, tetapi kami harus memperhatikan kerentanannya terhadap perubahan lingkungan.
Kerstin Johannesson: Kekurangan variasi genetik dalam klon ini menghambat kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu dan salinitas, yang dapat mengancam keberlanjutan ekosistem laut Baltik.
--------------------
What's Next: Jika suhu dan salinitas air Laut Baltik terus berubah akibat pemanasan global, populasi bladderwrack yang klonal ini berisiko mengalami kemunduran besar karena kurangnya variasi genetik untuk beradaptasi dengan kondisi baru.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/worlds-largest-300-mile-clone

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para ahli biologi kelautan di Universitas Gothenburg?
A
Para ahli biologi kelautan di Universitas Gothenburg menemukan klon bladderwrack yang membentang lebih dari 300 mil di sepanjang pantai Baltik Swedia.
Q
Mengapa bladderwrack di Laut Baltik dianggap sebagai klon terbesar yang diketahui?
A
Bladderwrack di Laut Baltik dianggap sebagai klon terbesar yang diketahui karena terdiri dari jutaan individu yang bereproduksi secara aseksual.
Q
Apa risiko ekologis yang terkait dengan reproduksi aseksual pada bladderwrack?
A
Risiko ekologis yang terkait dengan reproduksi aseksual pada bladderwrack adalah kurangnya variasi genetik, yang dapat menghambat kemampuannya untuk beradaptasi terhadap stres lingkungan.
Q
Spesies baru apa yang ditemukan di sepanjang pantai Estonia?
A
Spesies baru yang ditemukan di sepanjang pantai Estonia adalah alga yang hanya mengandalkan reproduksi seksual dan memiliki karakteristik morfologis yang berbeda.
Q
Apa dampak perubahan iklim terhadap populasi bladderwrack?
A
Perubahan iklim dapat mempengaruhi populasi bladderwrack dengan mengubah suhu dan tingkat salinitas, yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Artikel Serupa

Bulu Halus pada Fosil Kuno Membantu Hewan Laut Berjarak dan Makan Lebih BaikSCMP
Sains
23 hari lalu
34 dibaca

Bulu Halus pada Fosil Kuno Membantu Hewan Laut Berjarak dan Makan Lebih Baik

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman EsInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
75 dibaca

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman Es

Rahasia Siput Laut yang Mencuri Kloroplas untuk Bertahan HidupInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
114 dibaca

Rahasia Siput Laut yang Mencuri Kloroplas untuk Bertahan Hidup

Laba-laba Laut Unik yang Memakan Bakteri Metana di Kedalaman SamudraInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
75 dibaca

Laba-laba Laut Unik yang Memakan Bakteri Metana di Kedalaman Samudra

Penemuan 230 Virus Raksasa Baru yang Berperan di Ekosistem Laut GlobalInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
123 dibaca

Penemuan 230 Virus Raksasa Baru yang Berperan di Ekosistem Laut Global

Peran Penting Urine Paus dalam Menjaga Keseimbangan Laut dan Mengurangi KarbonInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
54 dibaca

Peran Penting Urine Paus dalam Menjaga Keseimbangan Laut dan Mengurangi Karbon

Peran Penting Ikan Dalam Menjaga Dasar Laut dan Memerangi Perubahan IklimInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
201 dibaca

Peran Penting Ikan Dalam Menjaga Dasar Laut dan Memerangi Perubahan Iklim